Pejabat Ramai-ramai Minta Maaf, Ada Luhut hingga Erick Thohir, Bagaimana dengan Presiden Jokowi?
Belakangan sejumlah pejabat disusul kepala daerah menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat.
TRIBUNTERNATE.COM - Belakangan sejumlah pejabat disusul kepala daerah menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat.
Permintaan maaf ini terkait penanganan Covid-19 yang dirasa kurang maksimal.
Ada dua menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dua kepala daerah yang menyampaikan permintaan maaf.
Pertama, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut meminta maaf karena dalam penanganan PPKM Jawa-Bali masih belum dilakukan secara maksimal.
Selanjutnya Menteri BUMN, Erick Thohir yang menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena masih belum sempurna dalam menangani pandemi Covid-19.
Sementara itu, ada dua kepala daerah yang juga minta maaf, yakni Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Lantas apakah presiden Jokowi juga perlu meminta maaf ke masyarakat?
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengatakan, para pejabat yang meminta maaf menandakan jika mereka bekerja secara sungguh-sungguh.
"Pak Luhut, Pak Erick, Bu Khofifah, Pak Ridwan Kamil, menurut saya adalah pejabat yang bekerja sungguh-sungguh. Bahwa belum bisa memenuhi keinginan masyarakat, kemudian mereka menyampaikan maaf," kata Pramono Anung, dilansir dari tayangan di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (22/7/2021).
Presiden Jokowi, kata Pramono Anung, juga tidak keberatan meminta maaf.
Sebab, menurut Pramono Anung, Jokowi bukanlah orang yang anti terhadap permintaan maaf.
"Bagi pemerintah, dalam hal ini Pak Jokowi adalah orang yang ringan-ringan saja, kalau memang waktunya harus apa yang dikerjakan belum sempurna, beliau kemudian meminta maaf," imbuhnya.
Bahkan, pemerintah bersedia meminta maaf sebanyak mungkin kepada masyarakat.
"Saya disuruh minta maaf seribu kali pun saya mau. Enggak akan mengurangi wibawa atau apa yang sudah kita lakukan selama ini," ujarnya.
Baca juga: Bantah Pernyataan Luhut, dr Tirta Ungkap Covid-19 Tak Terkendali: Nyatanya Nggak, Saya Siap Nunjukin
Baca juga: Mendagri Keluarkan Instruksi Terbaru soal PPKM Level 4 se-Jawa dan Bali, Ini Sebaran Wilayahnya
Video selengkapnya:
Luhut Minta Maaf Belum Optimal Tangani PPKM Darurat
Diberitakan sebelumnya, Luhut meminta maaf karena dalam penanganan PPKM Jawa-Bali masih belum dilakukan secara maksimal.
Kendati demikian, Luhut memastikan pemerintah dan seluruh jajaran terkait akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan laju penularan virus corona varian Delta.
"Sebagai koordinator PPKM Jawa-Bali, dari lubuk hati yang paling dalam saya minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, jika dalam penanganan PPKM Jawa Bali ini belum optimal."
"Saya bersama jajaran terkait akan terus bekerja keras agar penyebaran varian Delta bisa diturunkan," ungkapnya, dilansir dari Tribunnews.com.
Selain itu Luhut mengungkapkan bahwa ia memahami penerapan PPKM Darurat ini berdampak besar bagi masyarakat kecil.
Pun dengan para pengusaha dan pemilik restoran yang juga kehilangan pendapatan akibat aturan yang membuat masyarakat dilarang makan di tempat.

"Bukan pilihan mudah untuk memutuskan PPKM ini, di satu sisi kita harus menghentikan laju penularan varian Delta yang eksponensial agar para dokter, bidan, dan perawat bisa menyembuhkan para pasien Covid-19 yang jumlahnya sangat banyak."
"Namun dampak bagi ekonomi rakyat kecil juga cukup besar akibat penurunan mobilitas masyarakat."
"Bukan pilihan yang mudah juga untuk menyeimbangkan hal tersebut, tapi pemerintah memutuskan PPKM ini perlu diambil untuk menghentikan laju penularan varian Delta," ungkap Luhut.
Erick Thohir Minta Maaf Belum Sempurna Tangani Pandemi Covid-19
Permohonan maaf yang kedua disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Melansir Tribunnews.com, Erick Thohir memohon maaf kepada masyarakat karena merasa masih belum sempurna dalam menangani pandemi Covid-19.
Permohonan maaf tersebut disampaikan Erick saat meresmikan RS Pertamina Jaya Ekstensi di Gedung Arafah di Asrama Haji Embarkasi Jakarta.
Menurut Erick pemerintah tidak mungkin bisa sukses melakukan program-programnya tanpa adanya peran aktif masyarakat.
Atas nama Kementerian BUMN, Erick kemudian meminta maaf jika dalam melaksanakan tugas tidak sempurna, terutama yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Saya yakin, tidak mungkin kami pemerintah bisa sukses melakukan program-programnya tanpa peran aktif dari masyarakatnya. Dan tentu kami Kementerian BUMN dengan segenap kerendahan hati memohon maaf."
"Ketika penugasan-penugasan yang diberikan kepada kami tidak sempurna. Karena sempurna milik Allah SWT," kata Erick, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (20/7/2021).
Selain itu Erick juga meminta masyarakat agar bisa memberikan kepercayaannya.
Bahwa ia akan terus berusaha sekeras-kerasnya untuk melayani masyarakat.
"Tapi percayalah, dengan segala kekuatan yang kita punya baik secara korporasi maupun juga yang dinamakan tadi layanan publik. Kita terus berusaha sekeras-kerasnya," sambungnya.
Baca juga: Ivermectin Dapat Izin BPOM dan Disebut Obat Terapi Covid-19, Erick Thohir Ingatkan Itu Obat Keras
Baca juga: Soal Wacana PPKM Darurat 6 Minggu, Ridwan Kamil: Pemerintah Cari Solusi Paling Tepat & Tidak Melukai
Ridwan Kamil Minta Maaf ke Warga Jabar yang Kesulitan saat Pandemi
Tak ketinggalan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, juga memohon maaf, atas situasi pandemi yang tidak nyaman dan menyulitkan warga Jawa Barat.
Permohonan maaf tersebut disampaikannya melalui akun Instagram resminya, @ridwankamil, Senin (20/7/2021).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyadari bahwa beberapa minggu belakangan ini bukanlah situasi yang mudah.
Kang Emil juga menyadari situasi sekarang ini tidak membuat nyaman seluruh masyarakat.
Selain itu, Kang Emil mengaku memahami kesulitan yang tengah dihadapi oleh warga Jawa Barat.

Untuk itu Kang Emil menyampaikan permohonan maafnya dan berjanji bahwa Pemerintah Jawa Barat akan memberikan upaya maksimal.
Terutama untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Beberapa minggu kebelakang ini bukan situasi yang mudah bagi kita semua. Saya memohon maaf atas situasi yang tidak nyaman ini dan memahami kesulitan yang dihadapi."
"Dan kami pemerintah Jawa Barat terus berupaya semaksimal mungkin memenuhi semua kebutuhan masyarakat," kata Kang Emil dalam unggahan Instaram resminya @ridwankamil, Senin (20/7/2021).
Meski demikian, Kang Emil juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Jawa Barat yang sudah menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Jawa Barat yang telah menjalani protokol kesehatan dengan baik dan tetap patuh," imbuhnya.
PPKM Darurat Diperpanjang, Khofifah Minta Maaf
Sementara itu, diwartakan Kompas.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta maaf kepada masyarakatnya atas kebijakan pemerintah yang memperpanjang PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021.
Permintaan maaf Khofifah dituangkan dalam unggahan status Instagramnya, Selasa (20/7/2021).
"Pemprov Jawa Timur memahami dampak perpanjangan ini tentu tidak ringan bagi masyarakat. Atas nama Pemprov Jatim, saya meminta maaf jika penanganan Covid-19 di Jatim belum dapat memuaskan seluruh masyarakat," tulis Khofifah.

Pemprov Jatim bersama Forkopimda, kata Khofifah, akan berupaya semaksimal mungkin memutus penyebaran Covid-19 dan mempercepat vaksinasi hingga ke pelosok daerah agar pandemi segera bisa diakhiri.
"Saya memohon kerja sama seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi seluruh peraturan selama pelaksanaan PPKM Darurat, tetap disiplin protokol kesehatan, dan segera mengikuti vaksinasi," terangnya.
Kepada semua warga Jawa Timur, Khofifah meminta agar mereka tetap bersemangat.
"Pengurus RT, RW, Kamituwo tetaplah di garda depan melayani warga terutama yang sedang isoman. Semoga Allah SWT meringankan beban kita, membukakan pintu untuk menyeleseikan masalah ini serta melindungi kita semua dan bangsa ini," lanjut Khofifah.
(TribunTernate.com, Tribunnews.com, Kompas.com)