Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ada Penyaluran BNPT Sembako yang Tak Sesuai, Tri Rismaharini Marah-marah: Yang Satu Bulan ke Mana?

Tri Rismaharini mengecek penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kabupaten Tuban, Sabtu (24/7/2021).

SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Mensos RI, Tri Rismaharini mengecek penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kabupaten Tuban, Sabtu (24/7/2021). -- Dalam foto: Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini tak kuasa menahan tangis saat doa dipanjatnya Bu Nyai dalam doa bersama untuk kemenangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji, di Hotel Pesonna, Surabaya, Jumat (4/12/2020). 

TRIBUNTERNATE.COM - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini turun ke sejumlah daerah memantau langsung penyaluran bantuan yang diberikan Kementerian Sosial RI (Kemensos RI) kepada masyarakat.

Wanita yang akrab disapa Risma itu pun mengecek penerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kabupaten Tuban, Sabtu (24/7/2021).

Namun, saat melakukan pengecekan itu, Risma kecewa lalu marah mengetahui ada penyaluran bantuan yang tidak sesuai.

Hal itu diketahui Risma saat mengecek keluarga penerima manfaat (KPM) atas nama Kastini (57), warga setempat.

Selama tiga bulan mulai Juli-September, Kastini mengaku baru mendapat dua bulan pencairan bantuan, sedangkan bantuan untuk bulan September tak dicairkan.

"Ini baru dua bulan yang diberikan, yang satu bulan ke mana, mestinya dicairkan sekaligus," kata Risma yang juga didampingi Bupati Tuban dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) di lokasi.

Baca juga: Dewas KPK Loloskan Firli Cs dari Jerat Pelanggaran Etik, Novel Baswedan Khawatirkan Hal Ini

Baca juga: Stok Obat Covid-19 di Apotek Kosong, Jokowi Telepon Menkes, Ini Jawaban Budi Gunadi Sadikin

Risma mengungkapkan, bantuan satu bulan uang senilai Rp 200 ribu diwujudkan dalam bentuk sembako, beras dan tempe.

Saat mencecar Kadinsos P3A Tuban, Eko Julianto, Risma pun mendapat keterangan harga.

Rinciannya untuk Tuban beras 15 kg per bulan seharga Rp 165 ribu. Lalu telur Rp 26 ribu dan tempe Rp 9 ribu per bulan.

Ia lantas menekan ke mana uang satu bulan yang tak ikut dicairkan sekalian, padahal ini hak warga penerima.

"Ini saya bongkar, kalau satu bulan penerima Rp 200 ribu per bulan, jika dikalikan 80 ribu KPM berapa itu, berapa bunganya, ke mana uangnya. Saya kira lembaga hukum tahu ini," cecar Mensos Risma kepada Eko Julianto.

Sementara itu, Eko Julianto menyatakan, uang satu bulan KPM BPNT masih ada di kartu keluarga sejahtera (KKS), di kartu tersebut transaksi hanya dua bulan.

Tadi yang dipermasalahkan ini bunga satu bulan seperti apa. Nanti akan disampaikan ke Bupati, kalaupun nantinya arahan disalurkan ya disalurkan.

Ia khawatir apabila dicairkan semuanya, maka berasnya akan dijual, sedangkan telur dan tempe bisa rusak.

"Baru kali ini ditransfer tiga bulan, kami tahan untuk dua bulan dulu. Lalu pada Agustus kami dorong pencairan satu bulan untuk September, rencana begitu," jawab Kadinsos P3A Tuban.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Mensos Risma Marah Besar Saat Cek Penerima BPNT Sembako di Tuban, Ini Gara-garanya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Risma Marah Saat Mengecek Penerima BPNT Sembako di Tuban, Ini Penyebabnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved