Lawan Covid19
Epidemiolog Perkirakan Puncak Kasus Infeksi Covid-19 di Indonesia Terjadi pada Agustus 2021
Indonesia akan mengalami beban di layanan fasilitas kesehatan, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Madura yang merupakan episentrum penyebaran Covid-19
TRIBUNTERNATE.COM – Pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 telah melanda Indonesia selama kurang lebih 1,5 tahun.
Dalam beberapa waktu terakhir, kasus infeksi dan kasus kematian akibat Covid-19 di Tanah Air mengalami lonjakan yang drastis.
Namun, kasus ini belum mencapai puncak gelombang pandemi Covid-19.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman pun memperingatkan Indonesia soal puncak kasus infeksi Covid-19 pada Agustus 2021 ini.
Dicky mengatakan kemungkinan di awal Agustus, Indonesia akan mengalami beban di layanan fasilitas kesehatan, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Madura yang merupakan episentrum penyebaran Covid-19.
“Saat ini kita dalam hitungan terakhir, tidak jauh dari hari ini kita akan mencapai puncak dari kasus infeksi. Kemudian, mungkin 3 hingga 4 hari kemudian di awal Agustus, masih antara tanggal 3 hingga 4 Agustus, beban terbesar di fasilitas Kesehatan akan dialami,” kata Dicky kepada Tribunnews, Minggu (25/7/2021).
Baca juga: 95% Kasus Covid-19 Indonesia Didominasi Varian Delta, 5 Info Penting Ini Perlu Diketahui
Baca juga: Novel Baswedan: Negara Tidak Serius Menangani Pemberantasan Korupsi
Baca juga: Kontroversi Ribka Tjiptaning: Dulu Tolak Vaksin, Anaknya Diduga Terkait Bisnis Obat Terapi Covid-19
“Kalau kita bicara puncak, kondisi episentrumnya ya di Jawa, Bali dan Madura, bebannya akan terasa di situ,” lanjutnya.
Sekira 2 minggu setelahnya, Indonesia akan mencapai angka tertinggi dari kasus kematian yang bisa lebih dari 2000 kasus.
Namun, puncak itu baru hanya diketahui di Pulau Jawa, Bali, dan Madura.
Lanjut dia, perlu ada perhatian dan upaya mitigasi juga di luar pulau Jawa dan Bali.
Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga menurut Dicky pola kurva dipengaruhi kondisi di pulau-pulau besar lainnya.
Sehingga, persiapan mitigasi penanganan pandemi juga dibutuhkan di luar Pulau Jawa, Bali, dan Madura.
“Negara kita negara kepulauan yang memiliki pulau-pulau besar, sehingga pola kurva berikutnya akan dipengaruhi pola kondisi di pulau-pulau besar lainnya. Oleh karena itu saat ini pemerintah pusat dan daerah di luar Jawa itu harus melakukan persiapan dan mitigasi. Supaya apa yang terjadi di jawa tidak terjadi di luar Jawa,” ujar Dicky.
Epidemiolog tersebut mengatakan jika penyebaran virus terjadi secara masif di luar Jawa, Bali, dan Madura dampaknya akan sangat serius.
Mengingat ada banyak keterbatasan aspek dan sistem yang berbeda di daerah di luar Pulau Jawa, Bali, dan Madura.