Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tak Perlu Ragu, Vaksin Sinovac Terbukti Cegah Penularan, Rawat Inap, dan Kematian Akibat Covid-19

Masyarakat Indonesia tak perlu ragu dengan efikasi vaksin Sinovac, buktinya vaksin ini bisa cegah penularan, rawat inap, dan kematian akibat Covid-19.

Covid19.go.id
ILUSTRASI Vaksin Sinovac. - Kemenkes: Vaksin Covid-19 Sinovac terbukti mampu mencegah dan mengurangi penularan, rawat inap, hingga kematian akibat Covid-19. 

"Jangan lupa tetap didukung dengan menjelankan protokol kesehatan," tandas dr Siti Nadia Tarmizi.

Vaksin Sinovac terbukti ampuh menurunkan risiko penularan, rawat inap, hingga kematian akibat Covid-19.
Vaksin Sinovac terbukti ampuh menurunkan risiko penularan, rawat inap, hingga kematian akibat Covid-19. (Covid19.go.id)

Mengenal Vaksin Covid-19 dari China: Sinopharm dan Sinovac

Salah satu negara yang mengembangkan dan memproduksi vaksin Covid-19 adalah China.

Diketahui, saat ini ada dua jenis vaksin Covid-19 produksi China, yakni vaksin Sinopharm dan vaksin Sinovac.

Kedua vaksin ini rupanya memiliki profil efek sampingnya juga mirip.

Frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0,01 persen atau terkategori sangat jarang.

Diterangkan oleh Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Prof Zullies Ikawati, PhD, Apt, karena memiliki platform yang sama dengan vaksin Sinovac, maka efek samping yang dijumpai dalam uji klinik adalah efek samping lokal yang ringan.

Efek yang dimaksud, seperti nyeri atau kemerahan di tempat suntikan, dan efek samping sistemik berupa sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare dan batuk.

Baca juga: BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Pfizer, Diberikan pada Usia 12 Tahun ke Atas, Ini Efek Sampingnya

Baca juga: Ada 5 Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia, Simak Daftar Efikasi dari Tiap-tiap Vaksin

"Efek-efek samping ini segera membaik dan umumnya tidak memerlukan pengobatan," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Senin (21/6/2021).

Vaksin Sinopharm telah masuk dalam list WHO dan mendapatkan EUA di China, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan Yordania, dan kini juga di Indonesia.

Vaksin ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin Sinovac, yaitu virus yang diinaktivasi.

Dalam uji klinik di Uni Emirat Arab, efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78%, dan vaksin ini dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas sampai lansia.

Ia menuturkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan efek samping vaksin, baik vaksin AstraZeneca maupun Sinopharm.

Secara umum, dari hasil eveluasi terhadap uji klinik yang telah melibatkan ribuan orang di berbagai negara, manfaat vaksin jauh melebihi risiko efek sampingnya.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) secara umum bersifat ringan sampai sedang dan bersifat individual, dan adanya KIPI juga menunjukkan bahwa vaksinnya sedang bekerja.

Namun jika ada KIPI yang dirasa berat, segera saja dilaporkan kepada kontak yang sudah diberikan untuk bisa segera mendapatkan penanganan.

(TribunTernate.com/Ron)(Tribunnews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved