Virus Corona
Dibuat Kewalahan oleh Varian Delta, Kota Wuhan China Lakukan Tes Covid-19 pada Seluruh Penduduknya
Kota Wuhan, China yang menjadi pusat penyebaran Covid-19 pertama dibuat kewalahan oleh varian Delta hingga lakukan tes Covid-19 pada seluruh penduduk.
TRIBUNTERNATE.COM - Pada Selasa (3/8/2021), pihak berwenang di Wuhan, China mengatakan bahwa mereka akan mengetes seluruh penduduknya untuk kasus Covid-19.
Hal ini dilakukan setelah kota terbesar di wilayah tengah China itu melaporkan kasus Covid-19 pertamanya setelah lebih dari setahun tanpa kasus Covid-19.
Kota dengan 11 juta penduduk itu dengan cepat meluncurkan pengujian asam nukleat (swab PCR) yang komprehensif untuk semua penduduk.
Hal tersebut diungkap oleh pejabat senior Wuhan, Li Tao, pada konferensi pers di hari Selasa (3/8/2021), mengutip CNA.
Pada Senin (2/8/2021), pejabat Wuhan mengumumkan bahwa terdapat tujuh kasus infeksi menular lokal yang telah ditemukan di antara pekerja migran yang ada di kota tersebut.
Angka ini memecahkan rekor Wuhan yang selama setahun tidak menemukan kasus Covid-19 lokal karena menerapkan lockdown ketat di awal tahun 2020.
Baca juga: WHO: Varian Delta Adalah Peringatan bahwa Covid-19 Terus Berkembang dan Terus Menular
Baca juga: Asal Mula dan Karakteristik Covid-19 Varian Lambda, Benarkah Lebih Menular dari Varian Delta?
China telah membatasi penduduk seluruh kota untuk tetap tinggal di rumah.
Cara yang dilakukan oleh China untuk melarang warganya pergi dari rumah adalah dengan memutus jaringan transportasi domestik.
Selain itu, China juga meluncurkan pengujian Covid-19 massal pada penduduknya dalam beberapa hari terakhir.
Diketahui, China telah melaporkan 61 kasus domestik pada Selasa (3/8/2021) di saat wabah varian Delta sudah menyebar dengan cepat di puluhan kota di China.
Kasus Covid-19 varian Delta di China ini mulai menyebar sejak kasus yang menginfeksi petugas kebersihan bandara di Nanjing.
Kota-kota besar termasuk Beijing, kini telah mengetes jutaan penduduknya sambil menutup kompleks perumahan dan mengarantina penduduknya.
China Dibuat Kewalahan oleh Kasus Covid-19 Baru Varian Delta
China melaporkan wabah kecil Covid-19 baru yang disebabkan oleh varian Delta di tiga provinsinya pada Kamis (29/7/2021).
Kasus Covid-19 tersebut diyakini berhubungan dengan kluster sebuah bandara di kota timur Nanjing yang menyebar.
Meskipun dari kluster tersebut sudah dilakukan pengujian masal dan vaksinasi, namun pemerintah China menilai kasus Covid-19 itu berasal dari sana.
Pertama, gejolak dimulai pada saat sembilan pekerja di bandara Nanjing dinyatakan positif pada 20 Juli 2021.
Sejak saat itu, terdapat 171 kasus terdeteksi di provinsi Jiangsu, sementara infeksi telah menyebar ke setidaknya empat provinsi lain.
Ini adalah penyebaran Covid-19 terbesar secara geografis selama beberapa bulan setelah China melakukan penahanan agresif, pengujian massal, penguncian wilayah hingga pelacakan kontak secara cepat.
Seperti diketahui, virus corona ini pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, namun China membanggakan keberhasilannya dalam menangani pandemi.
Pada Mei 2020, mereka berhasil memadamkan pandemi di wilayahnya dan memungkinkan ekonomi untuk kembali pulih.
Baca juga: Anies Baswedan Tegaskan Pentingnya Vaksin Covid-19, Ibarat Pakai Helm saat Mengendarai Motor
Baca juga: Kasus Kematian Covid-19 di Indonesia Jadi Sorotan Dunia, Satgas: Karena termasuk Populasi Rentan
Tetapi, wabah Covid-19 baru dan kasus penyebaran di perbatasan China dengan Myanmar yang cukup longgar ini kemudian mengancam rekor keberhasilan tersebut.
Dilansir CNA, para pejabat Jiangsu telah me-lockdown ratusan ribu penduduk, kata Lu Jing, seorang anggota satuan tugas pencegahan epidemi, Kamis (29/7/2021).
"Internet kafe, pusat kebugaran, biskop dan bar karaoke dan bahkan perpustakaan di Nanjing telah ditutup," kata Lu Jing.
Para pejabat, kata Lu Jing, telah bergegas menekan penyebaran virus di kota itu dengan cara menguji semua penduduknya yang berjumlah sekitar 9,2 juta orang sebanyak dua kali.
Menurut Lu Jing, varian Delta yang sangat menular merupakan tantangan dalam upaya pemerintah menekan penularan.
Diketahui, provinsi Barat Daya Sichuan melaporkan tiga kasus baru pada hari Kamis (29/7/2021).
Sementara, Beijing melaporkan satu kasus yang ditularkan secara lokal, kasus pertama dalam enam bulan terakhir.
Pasien yang tinggal di pinggiran Ibu Kota China itu dinyatakan positif setelah kembali dari festival teater di sebuah hotspot wisata China, kata pejabat kesehatan.
Sementara itu, sebuah hotel kelas atas di pusat kota Beijing telah dikunci setelah media melaporkan sebuah kasus impor yang ditemukan di antara para tamu.
Polisi dan pekerja yang mengenakan setelan alat pelindung diri dan selang disinfektan pun terlihat di luar Hotel Legendale pada Kamis (19/7/2021).
Sebagian besar pasien yang dites positif dalam wabah terbaru di China adalah mereka yang sudah divaksinasi.
SUMBER: Channel News Asia
(TribunTernate.com/Ron)