Agar Bisa Berhemat Rp1 Triliun Setahun, Ini Saran Yenny Wahid untuk Garuda Indonesia
Yenny Wahid menyarankan Garuda Indonesia untuk melakukan migrasi sistem IT untuk mengatasi krisis yang dialami perusahaan pelat merah itu.
Yenny merujuk kepada pengakuan beberapa awak kabin yang rela dirumahkan dan tidak digaji demi Garuda tetap mengudara.
"Pengorbanan mereka luar biasa. Mereka bertanya ke saya, apa yang bisa dilakukan untuk membuat Garuda Indonesia tetap bertahan. Gaji mereka sebetulnya tidak tinggi-tinggi sekali, tapi demi kecintaan pada Garuda mereka bahkan mau berkorban," ujar Yenny.
Menurut putri Abdurahman Wahid atau Gus Dur ini, dirinya sampai ingin menitikkan air mata jika mengingat pengorbanan para awak kabin.
"Dirumahkan tidak apa-apa, tidak digaji tidak apa-apa. Asal Garuda bisa terbang dan suatu saat kami bisa terbang lagi bersama Garuda. Saya sampai mau nangis kalau dengar cerita mereka. Nah mereka ini yang harus kita selamatkan," kata Yenny Wahid.
Karena itu, Yenny menegaskan yang perlu dipahami semua pihak adalah pesawat bukan aset paling berharga dari Garuda.
Sebab, dia melihat aset paling berharga dari Garuda sendiri justru manusia atau karyawannya yang mengabdi.
"Menurut saya aset-aset paling berharga dari Garuda bukan pesawatnya, aset paling berharga dari Garuda adalah manusia-manusianya, awak kabinnya, pilot-pilotnya. Kembali lagi kita harus mengubah gaya hidup. Awak kabin Garuda adalah contohnya," jelasnya.
Bahkan, Yenny mengaku salah satu alasan dirinya mundur sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia Tbk dikarenakan terinsiprasi mereka.
"Saya sendiri juga mundur karena merasa malu juga nih kalau awak kabin saja mau berkorban, masa saya nggak berani berkorban," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Yenny Wahid Sarankan Garuda Migrasikan Sistem IT dari GDS ke NDC: Bisa Hemat Rp 1 Triliun Setahun