Kurangi Ancaman Learning Loss pada Siswa, Nadiem Makarim Upayakan PTM di Sekolah Sesegera Mungkin
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim beberkan dua fokus utama pendidikan oleh Kemendikbudristek di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Nadiem, kurikulum darurat ini merupakan adaptasi dari kurikulum yang ada yang berfokus pada pencapaian kompetensi dasar.
Penyederhanaan kurikulum ini juga merupakan program yang direncanakan kementerian, yang dipercepat dengan terjadinya pandemi.
Dengan penyederhanaan capaian pembelajaran, diharapkan guru-guru tidak lagi kejar tayang semua materi dan informasi.
Lebih daripada itu, guru-guru diharapkan lebih fokus meningkatkan kompetensi siswa yang paling mendasar.
“Yang terpenting dalam mengejar ketertinggalan ini adalah kebebasan dalam pelaksanaan kurikulum bagi para guru,” terang Nadiem.
“Karena, yang terpenting bukan keseragaman, tetapi optimalisasi agar semua anak belajar, di kecepatannya sendiri-sendiri,” lanjutnya.

Baca juga: Mal hingga Bioskop Sudah Buka, Nadiem Makarim Tegaskan Ini Saatnya PTM Terbatas di Sekolah Dibuka
Baca juga: Nadiem Makarim Sebut Ada Empat Upaya Perbaikan Pendidikan yang Terus Dikerjakan, Apa Saja?
Pandemi juga telah mempercepat adaptasi terhadap sistem dan teknologi digital, karena sebagian besar pembelajaran dilakukan secara jarak jauh.
Sehingga, para guru dan murid terpacu untuk menguasai teknologi.
Dengan demikian, diharapkan digitalisasi sekolah dapat lebih cepat terwujud.
Di mana salah satu tujuannya adalah mempermudah akses pada materi belajar yang lebih variatif yang bisa membuat pembelajaran lebih menarik dan lebih dinamis.
“Kita harus bisa mengubah tantangan ini menjadi kesempatan, di mana murid dan guru bisa belajar dari sumber manapun.”
“Untuk itu, digitalisasi sekolah menjadi salah satu program terpenting kita, baik penyediaan TIK-nya, maupun pembuatan platform-platform digital gratis untuk guru dan siswa kita,” ungkap Nadiem.
Dalam jangka pendek, target terbesar Kemendikbudristek adalah mengubah sekolah-sekolah menjadi lebih gesit dalam merespons perubahan yang diakselerasi oleh adanya pandemi.
“Pekerjaan rumah besar kita adalah menciptakan suatu proses pembelajaran yang inovatif,” kata Menteri Nadiem.
“Itu bukan hanya pekerjaan rumah Kemendikbudristek, tetapi seluruh masyarakat, termasuk orang tua, pemerintah daerah, dan terutama para guru di sekolah kita,” imbuhnya.
(TribunTernate.com)