Viral TKA Asal China Tangkap dan Santap Buaya di Konawe, BKSDA Sultra akan Tempuh Jalur Hukum
Koordinator Keamanan BKSDA Sultra, Ashar, mengatakan pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait kejadian ini, terutama jika ada unsur kesengajaan.
TRIBUNTERNATE.COM - Foto-foto yang menunjukkan tenaga kerja asing (TKA) asal China menangkap seekor buaya, mengulitinya, dan menjadikannya sebagai santapan viral di media sosial.
Diketahui, daging hingga tulang buaya itu dimasak menjadi sup.
Dalam foto lainnya, terlihat seekor buaya ditangkap dan diikat di bagian mulut, kaki depan, dan kaki belakangnya oleh para pegawai tambang di Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Dalam keterangan foto, tertulis penangkapan dilakukan pada Rabu (25/8/2021).
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, foto-foto tersebut menjadi bahan perbincangan setelah diunggah oleh sejumlah akun Instagram, seperti @sultrahitz.
Akun tersebut membagikan sejumlah foto seekor buaya yang ditangkap. Buaya tersebut sudah diikat mulut dan keempat kakinya.
Unggahan itu juga memperlihatkan oknum yang menangkap buaya berbuat iseng. Mereka mengenakan kacamata dan helm proyek lalu diabadikan dalam foto.
Tak hanya itu, akun @sultrahitz juga membagikan foto panci berisi sup buaya. Hingga Kamis (26/8/2021), foto ini sudah mendapatkan ratusan respons dari warganet.
Baca juga: Muhammad Kece Menolak Minta Maaf, Kuasa Hukum Minta Polisi Tak Seret Anak dan Istri Sang YouTuber
Baca juga: Perlukah Kita Membantu Kucing yang akan Melahirkan? Ketahui 4 Hal Penting Ini soal Persalinan Kucing
Baca juga: Abraham Samad Nilai Prestasi KPK Sekarang Nol Besar: Penuh Kontroversial
Kronologi
Foto buaya ditangkap warga itu diambil di kawasan pertambangan di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sedangkan oknum yang menangkap dan menjadikannya sup adalah TKA asal China.
Dikutip dari TribunSultra.com, aksi tersebut terjadi pada Rabu (25/8/2021). Awalnya, buaya masuk di selokan saluran limbah pabrik pertambangan nikel.
Buaya mudah ditangkap warga karena kondisinya telah lemas.

Buaya lemas diduga akibat pencemaran limbah pabrik.
Kemudianm ada beberapa orang TKA asal China meminta buaya tersebut kepada warga dengan maksud untuk dikonsumsi.