Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Dituding Soal Ekspor Beras dan Ivermectin, Moeldoko Laporkan ICW ke Polisi

Moeldoko mengatakan akan melanjutkan upaya hukum soal tudingan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait Ivermectin dan ekspor beras.

Kompas.com/Dian Erika
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko 

TRIBUNTERNATE.COM - Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan penelusuran terkait dugaan keterkaitan anggota partai politik, pejabat publik, dan pebisnis dalam penggunaan obat Ivermectin untuk menanggulangi Covid-19.

Dari penelusuran itu, ICW menemukan adanya dugaan keterkaitan PT Harsen Laboratories sebagai produsen Ivermectin dengan sejumlah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Tudingan ini pun berlanjut dengan upaya yang dilakukan oleh Moeldoko.

Moeldoko mengatakan akan melanjutkan upaya hukum soal tudingan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait Ivermectin dan ekspor beras.

Moeldoko mengaku sudah memberikan kesempatan bagi ICW untuk melakukan klarifikasi agar tidak berujung laporan ke pihak kepolisian.

"Anda minta maaf, klarifikasi, cabut pernyataan, selesai. Tapi kalau tidak dilaksanakan, saya lapor polisi. Ini sikap saya kita harus ksatria menjadi orang, akan dihormati orang lain,' ucap Moeldoko saat konferensi pers, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Ditetapkan sebagai Tersangka, Suami Bupati Probolinggo Kini Tak Lagi Menjadi Kader Partai NasDem

Baca juga: Peneliti Afrika Selatan Temukan Varian Virus Corona Baru yang Mengkhawatirkan disebut C12

Moeldoko mengatakan pihaknya sudah tiga kali memberikan kesempatan kepada ICW untuk mengklarifikasi dan meminta maaf.

Menurutnya, ICW tidak memiliki itikad baik.

Mantan Panglima TNI tersebut juga menyebut cara peneliti ICW Egi sembrono karena termasuk dalam upaya pembunuhan karakter.

"Cara sembrono seperti ini, kalau dibiarkan akan merusak. Ini adalah character assassination, pembunuh karakter seseorang yang kebenarannya belum jelas, apalagi dengan pendekatan-pendekatan cocoklogi, dicocok-cocokan, ini apa-apaan begini?" ucap Moeldoko.

Pengacara Moeldoko, Otto Hasibuan, mengatakan laporan ke kepolisian akan dilakukan secepat mungkin.

Namun begitu belum dapat dipastikan kapan rencana pasti tanggal pelaporan.

"Kami akan informasikan nanti kepada teman-teman wartawan untuk dapat mengikuti perkembangan ini," ucap Otto.

Otto menegaskan laporan ICW ke kepolisian ditujukan kepada Peneliti ICW Egi dan Miftah sebagai pembuat siaran pers.

"Karena dia (Egi) yang menyatakan secara verbal melalui kanal Youtube. Sementara saudara Miftah membuat siaran pers melalui website ICW. Keduanya akan kita laporkan nanti dalam perkembangannya apakah ada pihak lain yang terlibat," urainya.

Baca juga: Dugaan Kebocoran Data, Masyarakat Diminta Uninstall Aplikasi e-HAC Lama dan Unduh PeduliLindungi

Baca juga: Lili Pintauli Cuma Dipotong Gaji, Pimpinan KPK Minta Firli Bahuri Konsisten Terapkan UU

Tudingan ICW: Anak Moeldoko Dekat dengan Perusahaan Produsen Ivermectin

ICW menuding anak Moeldoko punya kedekatan dengan PT Harsen Laboratories. 

Tudingan itu pun dibantah oleh Moeldoko

Moeldoko menyatakan bahwa tudingan ICW tersebut adalah tuduhan yang ngawur dan menyesatkan.

Dengan tegas Moeldoko mengatakan tidak ada urusan kerja sama antara anaknya dengan PT Harsen Lab.

"Itu tuduhan ngawur dan menyesatkan. Tidak ada urusan dan kerja sama antara anak saya Jo, dengan PT Harsen Lab. Saya suruh dia belajar dari para tenaga ahli di KSP selama tiga bulan awal 2020," kata Moeldoko dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (23/7/2021).

Moeldoko pun telah mempertimbangkan untuk melakukan langkah hukum terhadap ICW.

Atas tudingan yang diberikan ICW kedapa anak dan Moeldoko sendiri.

"Atas berbagai tuduhan tersebut, Moeldoko mempertimbangkan melakukan langkah hukum terhadap ICW" ujar Moeldoko.

Moeldoko bersama putrinya, Joanina Novinda Rachma.
Moeldoko bersama putrinya, Joanina Novinda Rachma. (Instagram @joaninar_)

ICW Sebut Putri Moeldoko Terlibat dalam Bisnis Obat Ivermectin

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, hasil penelusuran Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan dugaan keterkaitan anggota partai politik, pejabat publik, dan pebisnis dalam penggunaan obat Ivermectin untuk menanggulangi COVID-19.

Seperti diketahui, Ivermectin akan diproduksi oleh PT Harsen Laboratories, perusahaan yang bergerak dibidang farmasi, dengan merek Ivermax 12.

Peneliti ICW Egi Primayogha mengatakan, perusahaan ini dimiliki oleh pasangan suami-istri Haryoseno dan Runi Adianti.

"Kedua nama tersebut tercatat dalam dokumen Panama Papers dan diketahui terafiliasi dengan perusahaan cangkang bernama Unix Capital Ltd yang berbasis di British Virgin Island," kata Egi dalam keterangannya, Kamis (22/7/2021).

Sebelum pandemi COVID-19, kata Egi, PT Harsen Laboratories pernah menjalin hubungan kerjasama dengan PT Indofarma dalam pendistribusian obat.

Berdasarkan laporan konsolidasian PT Indofarma tahun 2020, tercatat Indofarma memiliki hutang ke PT Harsen Laboratories sebesar Rp8.579.991.938 per 30 Juni 2020.

"Jumlah ini meningkat dari 31 Maret 2019 yang berjumlah Rp3.238.035.238," kata Egi.

Egi menyebutkan, salah satu nama yang terafiliasi dengan PT Harsen Laboratories adalah Sofia Koswara.

Ia adalah Wakil Presiden PT Harsen dan mantan CEO dari B-Channel.

Selain itu, lanjut Egi, Sofia Koswara juga menjabat sebagai Chairwoman Front Line COVID-19 Critical Care (FLCCC) di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Moeldoko Jawab Tudingan ICW Soal Keterlibatan Anaknya dalam Bisnis Obat Ivermectin: Tuduhan Ngawur

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buntut Tudingan Ivermectin, Moeldoko Laporkan ICW ke Polisi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved