Terkini Internasional
WHO: Kekurangan Vaksin Covid-19 di Afrika akan Membawa Seluruh Dunia ke Titik Awal Virus Corona
WHO: Ketidaksetaraan dan kelambatan dalam pengiriman vaksin ke Afrika dapat mengancam dan mengubah wilayah itu menjadi tempat Covid-19 berkembang biak
TRIBUNTERNATE.COM - Saat ini Afrika sedang menghadapi kekurangan 470 juta dosis vaksin Covid-19, setelah aliansi Covax memotong pengiriman yang sudah direncanakan sebelumnya.
Pada Kamis (16/9/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa hal ini mampu meningkatkan risiko Covid-19 varian baru yang lebih mematikan.
Mengutip The Straits Times, menurut unit badan global Afrika, baru ada 17 persen dari populasi benua Afrika yang akan divaksinasi pada akhir tahun ini.
Padahal target yang ditetapkan oleh WHO untuk benua Afrika ada sebanyak 40 persen.
"Ketidaksetaraan yang mengejutkan dan kelambatan yang parah dalam pengiriman vaksin ke Afrika dapat mengancam dan mengubah wilayah tersebut menjadi tempat berkembang biak bagi varian (virus corona) yang resisten terhadap vaksin," kata direktur WHO Afrika, Matshidiso Moeti.
"Hal ini bisa membuat seluruh dunia kembali ke titik awal," lanjutnya.
Karena kekurangan global, aliansi Covax yang dibentuk untuk memastikan pengiriman vaksin yang adil, akan mengirimkan vaksin sebanyak 150 juta lebih dari yang sudah direncanakan, ke Afrika.
Mempertimbangkan kekurangan ini, 470 juta dosis vaksin yang sekarang diharapkan oleh Afrika hanya akan memungkinkan 17 persen dari populasi untuk bisa dilindungi sepenuhnya, kata kantor regional WHO.
Baca juga: 3 Kunci Utama untuk Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Ahli Prediksi Baru Bisa pada 2025
Baca juga: Penelitian: Vaksin Covid-19 mRNA Tidak Berisiko Menyebabkan Keguguran pada Ibu Hamil

"Selama negara-negara kaya mengunci Covax dari pasar, Afrika akan kehilangan atau tidak akan bisa mencapai target vaksinasinya," kata Dr Moetti.
WHO mengatakan, pengurangan target vaksinasi terjadi ketika Afrika melewati angka delapan juta infeksi pada minggu ini.
Sekitar 95 juta dosis seharusnya telah diterima di Afrika melalui Covax selama bulan ini.
Tetapi, meskipun pengiriman sudah dimulai kembali, "Afrika hanya mampu memvaksinasi 50 juta orang atau 3,6 persen dari populasinya", kata WHO Afrika.
Mekanisme pendanaan internasional Covax seharusnya memungkinkan 92 negara bagian dan teritori yang kurang beruntung untuk menerima vaksin gratis yang didanai oleh negara-negara yang lebih makmur.
Baca juga: Taliban Berkuasa, PBB Sebut Afghanistan Kini Mengalami Krisis dan Butuh Donasi 1 Miliar Dolar AS
Baca juga: WHO: Makin Tinggi Kesenjangan Distribusi Vaksin Covid-19, Makin Banyak Varian Baru yang akan Muncul
Baca juga: CDC: Orang yang Tidak Divaksin 11 Kali Lebih Mungkin Meninggal karena Covid-19
Pemberian Vaksin Covid-19 Booster Kepada Orang Sehat Adalah Tindakan yang Tidak Benar
Pejabat WHO kembali menyerukan negara-negara kaya untuk berhenti mendistribusikan vaksin Covid-19 dosis booster.