Ibu Hamil yang Disuntik dengan Vaksin yang Gunakan Metode mRNA Bisa Salurkan Antibodi ke Bayinya
Wanita hamil yang disuntik vaksin Covid-19 yang menggunakan metode mRNA untuk pembuatannya, dapat menyalurkan antibodi tingkat tinggi kepada bayinya.
Para peneliti mempelajari darah tali pusat dari 36 wanita yang divaksinasi lengkap untuk mencari antibodi terhadap protein lonjakan.
Mereka ingin mengetahui apakah antibodi yang muncul tersebut berasal dari vaksinasi atau karena pernah terpapar Covid-19.
Selain itu, para peneliti juga menguji terhadap protein nukleokapsid, yang hanya akan muncul setelah seseorang terkena Covid.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Memelihara Kucing, Apa Risikonya? Ini Penjelasannya
Baca juga: Perlindungan Vaksin Pfizer terhadap Covid-19 Gejala Berat Menurun Setelah 4 Bulan, Moderna Stabil
Di antara 36 sampel yang diamati para peneliti, 31 dites negatif untuk antibodi terhadap protein nukleokapsid.
Dengan kata lain, 31 wanita hamil tersebut mengembangkan antibodi dari vaksin.
Namun, lima ibu hamil lainnya tidak diuji untuk protein nukleokapsid, sehingga para peneliti tidak dapat secara meyakinkan mengatakan bahwa kekebalan itu berasal dari vaksin atau dari infeksi alami.
"Temuan menunjukkan tingkat antibodi yang sangat menggembirakan dalam darah tali pusat," kata Dr Linda Eckert, seorang profesor kebidanan dan ginekologi di University of Washington seperti dikutip dari The Strait Times.
"Ini adalah alasan lain mengapa wanita hamil harus divaksinasi, karena kami melihat lebih banyak penyakit pada bayi yang lebih muda, dan ini adalah pilihan proaktif yang dapat dilakukan ibu hamil untuk melindungi bayi mereka."
Sementara itu, Pfizer dan BioNTech kini juga sedang mempelajari bagaimana vaksin mereka memengaruhi wanita hamil dan bayi dalam kandungannya.
(TribunTernate.com/Qonitah)