Bentrokan di Lahan Tebu Majalengka: 2 Petani Tebu Tewas, 26 Orang Diamankan termasuk Anggota DPRD
Akibat bentrokan yang terjadi pada Senin (4/10/2021) siang itu, dua orang petani tebu dari kemitraan PG Jatitujuh meninggal dunia.
TRIBUNTERNATE.COM - Dua kelompok massa terlibat dalam sebuah bentrokan di lahan tebu Pabrik Gula atau PG Jatitujuh di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Majalengka.
Diduga kuat, peristiwa itu terjadi ketika petani yang tergabung dalam kemitraan PG Jatitujuh diserang oleh kelompok masyarakat yang berasal dari Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis).
Akibat bentrokan yang terjadi pada Senin (4/10/2021) siang itu, dua orang petani tebu dari kemitraan PG Jatitujuh meninggal dunia.
Sementara itu, 26 orang yang terlibat bentrokan sudah diamankan pihak kepolisian.
Bagaimana kelengkapan informasi dari kasus ini? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari TribunCirebon.com, Selasa (5/10/2021):
1. Kronologi kejadian

Bentrokan ini terjadi pada Senin (4/10/2021) sekitar pukul 11.00 WIB
Salah satu saksi mata, Yaya Sumarya (34) menceritakan, dirinya bersama kawan-kawan dari petani yang tergabung dalam kemitraan PG Jatitujuh melakukan pembajakan lahan.
Ia kemudian mengaku, saat sedang melakukan pembajakan lahan, pihaknya mendapatkan aksi penyerangan dari sekelompok yang membawa senjata tajam.
Sumarya dan teman-temannya diserang oleh kelompok masyarakat yang berasal dari F-Kamis.
"Kami tiba-tiba ada penyerangan, kemungkinan besar dari F-Kamis. Akibatnya ada korban dua orang," ucapnya.
Penyerangan itu akhirnya berbuntut bentrok yang mana dua warga menjadi korban hingga tewas.
Baca juga: Dua Dosis Vaksin Pfizer sangat Efektif Lawan Covid-19 Gejala Berat, Setidaknya Selama 6 Bulan
Baca juga: Risma Marah-marah, Pengamat Sebut Gayanya Mirip Ahok: Sayangnya Ini Cenderung Tidak Disukai Publik
2. Kata camat setempat
Camat Jatitujuh, Ikin Asikin membenarkan peristiwa berdarah tersebut.
Dari peristiwa itu, jelas dia, ada dua warga Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka yang meninggal dunia.