Disebut sebagai Ancaman Kesehatan Terbesar bagi Manusia, WHO Peringatkan Bahaya Perubahan Iklim
“Peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering seperti gelombang panas, badai, dan banjir membunuh ribuan dan mengambil jutaan nyawa manusia," kata WHO.
TRIBUNTERNATE.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan perubahan Iklim dan kesehatan sangat terkait erat, sehingga negara-negara harus menetapkan komitmen tinggi untuk mempertahankan pemulihan yang sehat dan ramah lingkungan.
“Pandemi Covid-19 telah menyoroti hubungan yang erat antara manusia, hewan, dan lingkungan kita,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari Anadolu Agency.
WHO merilis laporan khusus tentang Perubahan Iklim dan Kesehatan menjelang Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Glasgow, Skotlandia yang dikenal sebagai COP26 dari 31 Oktober hingga 12 November.
Laporan tersebut menguraikan panduan tindakan iklim untuk komunitas kesehatan global berdasarkan penelitian yang berkembang membangun banyak hubungan tak terpisahkan antara iklim dan kesehatan.
“Pembangunan tidak berkelanjutan yang membunuh planet kita, sama seperti membunuh manusia,” kata Tedros.
WHO menyerukan kepada semua negara untuk berkomitmen pada tindakan tegas di COP26 untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius.
Baca juga: Perubahan Iklim Picu Lonjakan Kematian Akibat Sambaran Petir di India, 2.500 Orang Mati Setiap Tahun
Baca juga: Krisis Iklim, PBB Peringatkan Manusia Timbulkan Dampak yang Tak Dapat Diubah Lagi bagi Bumi
"Bukan hanya karena itu hal yang benar untuk dilakukan, tetapi karena itu untuk kepentingan kita," katanya.
WHO mengatakan laporannya menggarisbawahi 10 prioritas untuk menjaga kesehatan manusia dan planet yang menopang umat manusia.
Peluncuran laporan itu bertepatan dengan surat terbuka yang dikatakan ditandatangani oleh lebih dari dua pertiga tenaga kesehatan global.
Riciannya adalah terdapat 300 organisasi yang mewakili setidaknya 45 juta dokter dan profesional kesehatan di seluruh dunia.
Surat itu menyerukan para pemimpin nasional dan delegasi negara COP26 untuk meningkatkan aksi iklim.
“Di mana pun kami memberikan perawatan, di rumah sakit, klinik, dan komunitas kami di seluruh dunia, kami sudah menanggapi bahaya kesehatan yang disebabkan oleh perubahan iklim,” kata surat itu.
“Kami menyerukan para pemimpin setiap negara dan perwakilan mereka di COP26 untuk mencegah bencana kesehatan yang akan datang dengan membatasi pemanasan global hingga 1,5°C dan menjadikan kesehatan dan kesetaraan manusia sebagai pusat dari semua tindakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Rilis ini juga memperingatkan soal peristiwa cuaca ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan dampak iklim lainnya yang meningkat pada kehidupan dan kesehatan masyarakat.
“Peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering seperti gelombang panas, badai, dan banjir membunuh ribuan dan mengambil jutaan nyawa manusia, serta mengancam sistem dan fasilitas perawatan kesehatan saat paling dibutuhkan,” kata WHO.
