Krisis Iklim, PBB Peringatkan Manusia Timbulkan Dampak yang Tak Dapat Diubah Lagi bagi Bumi
Kenaikan suhu lebih dari 1,5 derajat Celcius di atas rata-rata pra-industri dapat memicu perubahan iklim yang tak terkendali dengan berbagai bencana.
TRIBUNTERNATE.COM - Perubahan iklim dan pemanasan global menjadi dua masalah yang harus mendapat perhatian segera dari dunia.
Panel tentang perubahan iklim di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan yang menyebut dunia kini semakin mendekati peningkatan temperatur global yang tak terkendali.
Peringatan yang dirilis pada Senin (9/8/2021) tersebut juga menyebutkan bahwa manusia "benar-benar" harus disalahkan atas krisis iklim saat ini.
Tingkat gas rumah kaca di atmosfer Bumi saat ini sudah cukup tinggi untuk bisa menyebabkan terjadinya kekacauan iklim selama beberapa dekade atau malah berabad-abad.
Peringatan tersebut disampaikan para ilmuwan dalam laporan yang disusun oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC).

Baca juga: Kebakaran Hutan di Turki, KBRI Kumpulkan Informasi Keberadaan WNI
Baca juga: Kebakaran Hutan di Turki: Total Ada 53 Kebakaran dalam Dua Hari, 3 Orang Dilaporkan Tewas
Baca juga: Gelombang Panas di Kanada dan AS: Ratusan Orang Meninggal Dunia, Risiko Kebakaran Hutan Meningkat
Selain tingginya kadar gas rumah kaca di atmosfer, ada pula ancaman gelombang panas yang mematikan, badai raksasa, dan cuaca ekstrem lainnya yang intensitasnya semakin sering terjadi saat ini.
Laporan tersebut juga menyebut bahwa fenomena-fenomena ekstrem itu kemungkinan akan menjadi lebih parah.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pun menggambarkan laporan IPCC itu sebagai "kode merah bagi umat manusia", dikutip dari Channel News Asia.
Antonio pun mendesak diakhirinya penggunaan batu bara dan bahan bakar fosil lainnya yang sangat berpolusi.
"[Laporan ini menjadi] alarm peringatan yang memekakkan telinga," kata Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan.
“Laporan ini membunyikan lonceng kematian untuk batu bara dan bahan bakar fosil, sebelum mereka menghancurkan planet kita,” lanjutnya.
Laporan IPCC dirilis hanya tiga bulan sebelum konferensi iklim utama PBB yang dikenal sebagai COP26 di Glasgow, Skotlandia.
Dalam konferensi tersebut, negara-negara akan didesak untuk menjanjikan aksi iklim yang jauh lebih ambisius, dan pendanaan substansial untuk upaya itu.


Baca juga: Bencana Alam akibat Perubahan Iklim akan Jadi Tema Utama Laporan Sains PBB
Baca juga: Sama Bahayanya dengan Krisis Iklim, Polusi Suara yang Ditimbulkan Manusia Ancam Kehidupan di Laut
Baca juga: Gara-gara Perubahan Iklim, Es di Bumi Mencair Lebih Cepat Dibandingkan Tahun 1990
Berdasarkan lebih dari 14.000 studi ilmiah, laporan tersebut memberikan gambaran paling komprehensif dan rinci tentang bagaimana perubahan iklim mengubah alam - dan apa yang masih ada saat ini di masa depan.
Jika tidak ada tindakan segera, cepat, dan berskala masif yang diambil untuk mengurangi emisi, kata laporan itu, suhu rata-rata global kemungkinan besar akan melewati ambang batas sebesar 1,5 derajat Celcius dalam 20 tahun ke depan.