Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Bintang Kejora Berkibar di Manokwari, Tokoh Adat: Jangan Buat Orang Berpikir Arfak Tampung Separatis

Sebuah bendera Bintang Kejora tampak berkibar di Tower Telkomsel di Gunung Meja, Distrik Manokwari Barat, Manokwari, Papua Barat pada Selasa (19/10).

Tribun Papua Barat
Tokoh adat Arfak, Obet Ayok. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah bendera Bintang Kejora tampak berkibar di Tower Telkomsel di Gunung Meja, Distrik Manokwari Barat, Manokwari, Papua Barat.

Mengutip TribunPapuaBarat.com, pemasangan bendera tersebut dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) pada Selasa (19/10/2021).

Bendera Bintang Kejora yang diikat di sebuah kayu sepanjang tiga meter itu diperkirakan memiliki panjang 1x0,5 meter.

Insiden ini pun menimbulkan keprihatinan dari sejumlah pihak, terutama tokoh adat Suku Besar Arfak, yakni Obet Ayok.

Ayok menegaskan bahwa Manokwari adalah kota peradaban, dan di tanah ini telah lahir sejumlah pemimpin asli Papua (Suku Arfak).

Ia pun meminta kepada seluruh masyarakat Manokwari untuk tidak membuat kegaduhan di wilayah tersebut.

Baca juga: Olvah Bwefar Jamin Antusias Warga Papua Sambut Jokowi Bukan Gimik: Mereka Sayang Banget sama Bapak

Baca juga: Mengenal Stadion Lukas Enembe, Tempat Pembukaan PON XX Papua 2021, Telah Berstandar Internasional

Bendera Bintang Kejora tertancap di tower operator selular di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Meja, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Selasa (19/10/2021).
Bendera Bintang Kejora tertancap di tower operator selular di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Meja, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Selasa (19/10/2021). (TribunPapuaBarat)

"Saya minta kepada semua penduduk (orang Papua dan pendatang) di Manokwari, jangan buat nama daerah ini menjadi merah," kata Ayok, kepada TribunPapuaBarat.com, Selasa (19/10/2021).

Jangan sampai orang luar menilai segala persoalan termasuk pengibaran bendera dilakukan oleh orang asli Manokwari, lanjut Ayok.

Menurutnya, segala perbuatan untuk melepaskan diri dari Negara Indonesia, di Tanah Manokwari, sangat tidak baik.

"Kalau mau sampaikan aspirasi, boleh dibuat di forum yang terhormat. Jangan main pasang bendera di tempat seperti itu," ujarnya.

"Jangan buat sesuatu seakan-akan sudah tidak ada lagi orang tua di atas Tanah Manokwari."

"Jangan buat sampai orang luar menilai Tanah Arfak menampung separatis," tegasnya.

Ayok menilai, langkah pengibaran bendera di Tower Telkomsel sama halnya dengan maling di jalan.

Ayok berharap, TNI-Polri (Kodam dan Polda) bisa menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan di Manokwari, untuk bertahan di NKRI.

Tokoh Adat Suku Besar Arfak, Obet Ayok
Tokoh Adat Suku Besar Arfak, Obet Ayok (TribunPapuaBarat)

Baca juga: Tak Boleh Menyentuh Tanah, Bagaimana Sebenarnya Tata Cara Penggunaan Bendera Merah Putih?

Baca juga: Beredar Kabar Bendera HTI Ditemukan di Ruang Kerja KPK: Kronologi hingga Penjelasan Eks Pegawai KPK

Polisi Usut Kasus Pengibaran Bendera

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved