Virus Corona
Singapura Masukkan Sinovac ke Program Vaksinasi Nasional, 3 Dosis Suntikan Dianggap Divaksin Penuh
Pemerintah Singapura menyatakan bahwa pihaknya akan memasukkan vaksin Covid-19 Sinovac dalam program vaksinasi nasional.
TRIBUNTERNATE.COM - Pemerintah Singapura menyatakan bahwa pihaknya akan memasukkan vaksin Covid-19 Sinovac ke program vaksinasi nasional.
Kebijakan ini diambil untuk melayani kebutuhan masyarakatnya yang berusia 18 tahun ke atas yang tidak dapat atau tidak mau menggunakan vaksin mRNA Pfizer-BioNTech atau Moderna.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan bahwa tiga dosis vaksin Sinovac akan diperlukan bagi seseorang untuk dianggap divaksinasi dosis lengkap.
Untuk aturan pemberian vaksin, dosis kedua harus disuntikkan 28 hari setelah dosis pertama.
Kemudian, pemberian dosis ketiga harus dilakukan 90 hari setelah dosis kedua.
Dilansir The Strait Times, otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura mengatakan pihaknya melakukan tinjauan yang cermat dan menyeluruh dengan mempertimbangkan kebutuhan kesehatan masyarakat di Singapura.
Hal ini dilakukan agar masyarakat Singapura memiliki opsi vaksin non-mRNA bagi individu yang secara medis tidak cocok untuk menerima vaksin mRNA.
Baca juga: Jangan Sampai Diblokir, Ini Batas Waktu Penggantian Kartu Debit Bank BCA, Mandiri, BRI, dan BNI
Baca juga: BKN Rilis Jadwal Terbaru Pengumuman Hasil SKD CPNS dan PPPK Non-Guru 2021
Baca juga: Pengamat Sebut Prabowo Bisa Jadi Capres Pilihan Milenial dan Gen Z, Apa Alasannya?
Baca juga: Update Skandal Kim Seon Ho, Wajah Han Ji Pyeong Disensor dari Drama Start-up yang Tayang Tahun Lalu
Singapura sempat tak menganggap vaksin buatan Sinovac
Sebelumnya, Singapura tidak memasukkan orang-orang yang telah menerima vaksin Sinovac ke dalam program vaksinasi nasionalnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura pada Rabu (7/7/2021) sebagaimana dilansir Reuters yang dikutip dari Kompas.com.
Kementerian tersebut menambahkan, untuk saat ini hanya orang-orang yang divaksin dengan vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech terhitung sebagai orang yang sudah divaksin.
"Angka vaksinasi nasional hanya mencerminkan mereka yang divaksinasi di bawah program vaksinasi nasional," kata Kementerian Kesehatan Singapura.
Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan, vaksin Sinovac bukan bagian dari program vaksinasi nasional Singapura.

Kementerian tersebut juga menuturkan pihaknya masih menunggu data penting dari perusahaan Sinovac.
Penerima vaksin Sinovac juga tidak dibebaskan dari peraturan bebas tes Covid-19 sebelum menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.
Hanya mereka yang telah menyelesaikan vaksinasi lengkap dengan Moderna atau Pfizer yang dibebaskan dari tes Covid-19 untuk menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.
Kendati demikian, Singapura telah mengizinkan pemakaian vaksin Sinovac di klinik-klinik swasta khusus, setelah persetujuan penggunaan darurat oleh WHO.
Klinik swasta terpilih dapat memanfaatkan stok 200.000 dosis vaskin Sinovac di Singapura.
Sekitar 3,7 juta orang, atau sekitar 65 persen dari populasi “Negeri Singa”, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna.
Kedua vaksin tersebut telah menunjukkan tingkat efikasi lebih dari 90 persen dalam uji klinis.
Direktur Layanan Medis Singapura Kenneth Mak mengatakan, ada bukti dari negara lain yang menunjukkan ada orang yang masih terinfeksi virus corona meski sudah diberi vaksin Sinovac.
(TribunTernate.com/Qonitah) (Kompas.com)