Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Panel Medis AS Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Pfizer untuk Anak Usia 5-11 Tahun

Panel medis dari penasihat pemerintah Amerika Serikat (AS) merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer Covid-19 pada anak berusia 5 hingga 11 tahun.

AFP
Ilustrasi vaksin Pfizer - Panel medis dari penasihat pemerintah Amerika Serikat (AS) merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer Covid-19 pada anak berusia 5 hingga 11 tahun. 

TRIBUNTERNATE.COM - Panel medis dari penasihat pemerintah Amerika Serikat (AS) merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer Covid-19 pada anak berusia 5 hingga 11 tahun.

Adanya rekomendasi ini membuka jalan bagi anak-anak untuk mulai mendapatkan vaksin mereka dalam beberapa minggu ke depan.

Kebijakan ini diambil setelah para ahli independen menyimpulkan manfaat vaksin yang diketahui, melebihi risiko yang ada.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA), yang mengadakan pertemuan, diharapkan segera memberikan lampu hijau resminya dan membuat 28 juta anak-anak Amerika memenuhi syarat untuk bisa mendapatkan suntikan pada pertengahan November.

"Cukup jelas bagi saya bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya ketika saya mendengar tentang anak-anak yang dirawat di ICU, yang memiliki hasil jangka panjang setelah Covid-19 mereka, dan anak-anak kritis," kata Amanda Cohn dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), seperti dikutip dari The Strait Times.

Baca juga: Uji Coba Fase III Suntikan Booster Pfizer Tunjukkan Tingkat Kemanjuran Tinggi, Capai 95,6%

Baca juga: Pakar Sebut Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 akan Tersedia November, Bagaimana dengan Indonesia?

Ilustrasi vaksin Pfizer
Ilustrasi vaksin Pfizer (AFP)

Dengan pemberian vaksin kepada anak-anak, risiko tinggi menderita Covid-19 gejala berat yang sebelumnya mengancamnya dapat dikurangi,

Sementara itu, efek samping yang dikhawatirkan seperti miokarditis, kemungkinan akan terjadi sangat rendah.

Hal ini karena dosis vaksin untuk anak-anak ini berisi 10 mikrogram yang lebih rendah, dibandingkan dengan dosis 30 mikrogram yang diberikan kepada orang dewasa.

China mulai vaksinasi balita 3 tahun ke atas

China mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada balita mulai usia tiga tahun.

Kebijakan ini dilakukan oleh China dalam rangka mengatasi kembalinya varian delta dan munculnya klaster virus yang lebih sering terjadi.

Beberapa wilayah di China telah memberikan vaksin untuk anak-anak berusia antara tiga hingga 11 tahun.

Vaksin yang diberikan adalah vaksin yang dikembangkan oleh produsen lokal China yakni Sinovac Biotech, dan Sinopharm milik negara.

China telah mengizinkan penggunaannya pada balita yang berusia di atas tiga tahun pada bulan Juni 2021.

Melansir The Strait Times, China memiliki salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di antara negara-negara besar, dengan 75 persen dari 1,4 miliar penduduknya telah divaksinasi dosis penuh.

Negara ini sekarang meluncurkan suntikan booster kepada orang dewasa yang mendapat dosis pertama enam bulan lalu.

Kebijakan ini diambil bersamaan dengan usaha China menghentikan kenaikan peyebaran terbarunya di mana muncul klaster virus yang lebih sering daripada sebelum Delta masuk.

Namun, Beijing tetap berkomitmen pada strategi Covid-19 tanpa toleransi, yakni dengan menutup perbatasan dan karantina di tempat.

Baca juga: Covid-19 Indonesia Membaik, China Justru Terkena Wabah Baru, Batalkan Penerbangan dan Tutup Sekolah

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Syarat Penerbangan Terbaru Masuk Indonesia: Tes PCR, Karantina, dan Vaksin

ILUSTRASI Vaksin Sinovac. - Kemenkes: Vaksin Covid-19 Sinovac terbukti mampu mencegah dan mengurangi penularan, rawat inap, hingga kematian akibat Covid-19.
ILUSTRASI Vaksin Sinovac. - Kemenkes: Vaksin Covid-19 Sinovac terbukti mampu mencegah dan mengurangi penularan, rawat inap, hingga kematian akibat Covid-19. (Covid19.go.id)

Bahkan, China tetap mengambil kebijakan ini ketika negara-negara lain yang awalnya mengejar pencegahan penyebaran viru mulai berbalik ke arah pembukaan kembali ekonomi mereka dan hidup bersama virus.

Klaster Delta terbaru di China ini dengan cepat berkembang dari klaster yang awalnya di barat laut China, kemudian menyebar ke sekitar selusin provinsi.

Sementara itu, vaksin mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech dinyatakan 91 persen efektif untuk mencegah Covid-19 pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.

AS juga telah berencana untuk membuat vaksin tersebut tersedia untuk kelompok usia itu sambil menunggu persetujuan oleh Food dan Administrasi Obat AS (FDA).

Vaksin yang diberikan kepada anak-anak di China menggunakan teknologi vaksin nonaktif yang lebih tradisional.

Kemudian, Uni Emirat Arab juga telah menyelesaikan pemberian vaksin Sinopharm untuk anak-anak berusia tiga tahun pada Agustus 2021 lalu.

Selain itu, Argentina juga memvaksinasi anak berusia 3 hingga 11 tahun dengan Sinopharm.

Cile, yang sangat bergantung pada Sinovac untuk program vaksinasinya yang lebih luas, kini juga memberikannya kepada anak-anak berusia enam tahun ke atas.

Namun, data publik tentang kemanjuran vaksin Covid-19 buatan China pada anak-anak sangat jarang.

Sinovac telah merencanakan uji klinis untuk anak-anak di Afrika Selatan.

Sementara itu, Brasil menolak pengajuan suntikan Sinovac untuk digunakan pada anak di bawah umur pada bulan Agustus lalu.

Brasil menolak dengan alasan meminta data yang lebih baru tentang kinerja vaksin.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved