Kisruh Keraton Kadariah, Istri Kedua Sultan Jadi Maha Ratu, Istri Pertama Malah Diusir dari Istana
Pada Minggu (31/10/2021), terjadi kisruh di Keraton Kadariah ketika istri pertama Sultan Pontianak Syarif Mahmud Melvin Alkadrie diseret dari istana.
TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah istana kesultanan di Pontianak, Kalimantan Barat, Keraton Kadariah, tengah menjadi sorotan.
Pada Minggu (31/10/2021) pagi lalu, terjadi kekisruhan di Keraton Kadariah ketika istri pertama Sultan Pontianak Syarif Mahmud Melvin Alkadrie diseret keluar dari istana.
Ratu Kesultanan Pontianak itu bernama Nina Widiastuti.
Insiden penyeretan Ratu Nina pun sempat terekam kamera dan beredar viral di media sosial.
Dalam sebuah video yang diunggah TribunVideo.com, tampak dalam video singkat yang menunjukkan sang Ratu diseret oleh laki-laki.
Sementara, ada beberapa wanita yang mencoba menolong sang Ratu. Hingga akhirnya suasana menjadi gaduh.
Selain itu, tampak para tamu yang hadir hanya duduk menyaksikan.
Diketahui saat kejadian sedang ada acara penobatan Tanaya Ahmad, istri kedua Sultan sebagai sebagai Maha Ratu Suri Mahkota Agung Kesultanan Pontianak.
Ratu Nina mengklaim penobatan tersebut salah, sebab seharusnya sang istri sah-lah yang mendapat gelar tersebut.
Baca juga: Kronologi Ibu Muda di Klaten Tewas setelah Minum Air Beracun di Kulkas, Sempat Berkata Pahit
Baca juga: Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS Saat Diksar: Markas Menwa Digeledah, Polisi Sita Barang dan Dokumen
Baca juga: Aktris Hanna Kirana Meninggal Dunia karena Gagal Jantung, Dimakamkan di Ciawi Pagi Ini
Kronologi
Dikutip dari Kompas.com, Ratu Nina awalnya mendapat informasi atas penobatan Maha Ratu Suri Mahkota Agung Kesultanan Pontianak.
Lantas dirinya mendatangi istana, bermaksud mempertanyakan alasan penobatan.
Karena dialah yang seharusnya menerima gelar tersebut lantaran istri sah.
“Saya masih istri sah dan saya tidak terima dia akan dinobatkan. Karena yang harus dinobatkan itu adalah istri sah seorang sultan, baru bisa mendapat gelar,” kata Ratu Nina kepada wartawan, Minggu malam.
Ratu Nina menegaskan kedatangannya bukan untuk membuat keributan, tapi hanya sekadar ingin bertanya langsung kepada Sultan Pontianak.
“Saya ingin bertanya atas dasar apa beliau mengangkat Tanaya."
“Itu yang ingin saya tanyakan, tapi karena mungkin mereka sudah tahu kehadiran saya dan takut, jadi sultan perintahkan kepada pihak istana untuk menyeret saya keluar,” ungkap Ratu Nina.
Baca juga: Aturan Baru Perjalanan Selama PPKM: Pesawat, Kereta Api, Kapal Laut, Bus hingga Kendaraan Pribadi
Baca juga: Susul Sinovac, Vaksin Covid-19 Sinopharm Kini juga Diakui di Australia
Dikutip dari Kompas TV, Ratu Nina datang beserta kedua anaknya.
Dalam video yang beredar, terlihat Ratu Nina diseret keluar dari lokasi acara tanpa ada satupun pihak yang menolong kecuali kedua putrinya.
Saat diseret untuk keluar ruangan, Ratu Nina berkali-kali menyatakan penolakannya.
"Tidak bisa, tidak bisa, penobatan ini tidak sah," ucap Ratu Nina.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Pontianak AKP Indra Asrianto mengatakan pengusiran Ratu Nina dilakukan oleh pengawal kerajaan, dan diperintah langsung oleh Sultan Melvin.
Penganiayaan
Saat pengusiran tersebut, timbullah dugaan penganiayaan terhadap Ratu Nina.
Pengawal yang memegang tangan Ratu Nina dan menariknya hingga diduga menimbulkan memar.
Atas kejadian tersebut, Ratu Nina sempat mendapat perawatan medis.
Kini kejadian dugaan penganiayaan telah dilaporkan pada pihak kepolisian.
“Kami telah menerima laporan terkait duggan tindak pidana secara bersama–sama melakukan penganiayaan terhadap orang di muka umum, sebagaimana di maksud dalam Pasal 170 KUHP,” kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Indra Asrianto kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).
Indra memastikan, pihaknya telah melakukan visum serta memeriksa sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut dan segera melakukan pemeriksaan terhadap korban.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Hendra Cipta) (Kompas TV/Nurul Fitriana)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Geger Penobatan Ratu Sultan Pontianak, Istri Siri jadi Maha Ratu, Istri Sah Diseret Keluar Istana