Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Hasil Penelitian Tunjukkan Tiga Dosis Vaksin Pfizer Ampuh Netralkan Varian Omicron

Studi laboratorium awal menunjukkan bahwa tiga dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech mampu menteralkan virus corona varian Omicron.

Anadolu Agency
Logo Pfizer - Studi laboratorium awal menunjukkan bahwa tiga dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech mampu melawan virus corona varian Omicron. 

TRIBUNTERNATE.COM - Studi laboratorium awal menunjukkan bahwa tiga dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech mampu menetralkan virus corona varian Omicron.

Hal ini diungkapkan oleh Ozlem Tureci, salah satu pendiri BioNTech dalam sebuah konferensi pers.

“Tiga dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech menetralkan varian omicron,” kata Tureci seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Menurut Tureci, data awal perusahaan mereka menunjukkan bahwa tiga dosis vaksin Pfizer-BioNTech dapat memberikan antibodi yang cukup untuk gejala apa pun yang ditimbulkan oleh varian Omicron.

“Dataset awal dan pertama kami menunjukkan bahwa dosis ketiga masih dapat menawarkan tingkat perlindungan yang cukup dari penyakit dengan tingkat keparahan apa pun yang disebabkan oleh varian Omicron,” katanya.

Dia mengatakan bahwa vaksinasi yang luas dan kampanye booster di seluruh dunia dapat membantu melindungi orang di mana saja dengan lebih baik.

Selain itu, dengan diberikannya suntikan booster, masyarakat dapat bersiap untuk melewati musim dingin yang akan datang di belahan bumi utara.

Baca juga: BioAcumen Global Rilis PCR Kit Khusus Deteksi Omicron Pertama di Dunia, Seperti Apa Cara Kerjanya?

Baca juga: Khawatir Varian Omicron, Warga India Mulai Panik Minta Vaksin Booster

Baca juga: Sebagian Besar Kasus Omicron Terjadi pada Orang yang Sudah Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap

Pfizer-BioNTech mengatakan pihaknya akan terus bekerja pada vaksin yang diperbarui yang mereka yakini dapat membantu menambah tingkat perlindungan yang tinggi terhadap Covid-19 yang disebabkan Omicron.

Selain itu, vaksin yang akan disesuaikan ini juga diharapkan memberiikan perlindungan yang lebih lama dibandingkan dengan vaksin yang beredar saat ini.

BioNTech dan Pfizer mengatakan dua dosis vaksin menghasilkan antibodi penetralisir yang secara signifikan lebih rendah.

Namun, dosis ketiga dari vaksin mereka meningkatkan antibodi penetral dengan faktor yang signifikan, faktor 25.

Pfizer mengatakan, pihaknya juga berharap dapat membuat vaksin khusus untuk menangkal varian Omicron pada Maret 2022, sambil menunggu otorisasi peraturan.

Sementara itu, sebelumnya, Moderna juga mengatakan perusahaannya sedang menyiapkan vaksin Covid-19 khusus untuk varian Omicron yang akan dirilis pada Maret 2022 mendatang.

Moderna siapkan vaksin khusus varian Omicron

Moderna mengatakan perusahaannya siap meluncurkan vaksin booster Covid-19 yang bisa menargetkan varian Omicron pada Maret 2022.

Vaksin tersebut akan diuji dan siap untuk diajukan otorisasi ke pemerintah AS.

Presiden Moderna Stephen Hoge mengatakan, dia yakin vaksin booster yang membawa gen yang secara khusus menargetkan mutasi pada varian Omicron akan menjadi cara tercepat untuk mengatasi pengurangan kemanjuran vaksin yang mungkin ditimbulkannya.

Baca juga: ECDC Perkirakan Omicron akan Sebabkan Lebih dari Setengah Kasus Covid-19 di Eropa

"Kami sudah memulai program itu," kata Hoge kepada Reuters, seperti dikutip dari The Straits Times.

Moderna juga sedang mengerjakan vaksin multi-valent yang akan mencakup hingga empat varian virus corona yang berbeda termasuk Omicron.

Pembuatan vaksin tersebut bisa memakan waktu beberapa bulan ke depan.

Omicron dikategorikan sebagai variant of concern (VoC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

ILUSTRASI Kondisi pandemi di tengah varian Omicron - Dalam foto: Petugas medis yang mengenakan APD terlihat mengangkut seorang pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19) ke unit perawatan intensif (ICU) dari MedEvac angkatan bersenjata Jerman Bundeswehr ke ambulans untuk dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU), di Bandara Muenster Osnabruck, Jerman Utara pada 26 November 2021.
ILUSTRASI Kondisi pandemi di tengah varian Omicron - Dalam foto: Petugas medis yang mengenakan APD terlihat mengangkut seorang pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19) ke unit perawatan intensif (ICU) dari MedEvac angkatan bersenjata Jerman Bundeswehr ke ambulans untuk dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU), di Bandara Muenster Osnabruck, Jerman Utara pada 26 November 2021. (Ina Fassbender/AFP)

Saat ini varian tersebut sedang dipelajari untuk melihat apakah lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian lain.

Selain itu, varian ini juga sedang diteliti apakah itu dapat menembus antibodi yang dihasilkan vaksin yang beredar saat ini.Menurut panduan yang sebelumnya diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pembuatan vaksin ini memerlukan uji klinis tahap menengah.

Oleh karena itu, Hoge mengatakan proses pembuatan vaksin booster khusus Omicron ini bisa memakan waktu tiga atau empat bulan.

"Booster khusus Omicron, secara realistis, tidak akan bisa diluncurkan sebelum Maret dan mungkin lebih pada kuartal kedua," kata Hoge.

Namun, Hoge vaksin tersebut bisa diluncuakan lebih cepat jika FDA mengubah panduannya untuk data apa yang diperlukan untuk otorisasi.

Meskipun demikian, Moderna mengatakan perusahaannnya juga akan memproduksi vaksin saat pengujian sedang berlansung.

Hal ini dilakukan agar vaksin tersebut siap diluncurkan sesegera mungkin.

Berdasarkan pola mutasi yang terlihat pada varian Omicron, yang meliputi mutasi yang telah terbukti mengurangi kemanjuran vaksinnya dalam studi laboratorium, Hoge mengatakan bahwa kemungkinan akan berdampak kepada kondisi pandemi.

Kasus Covid-19 Jerman meroket - Dalam foto: Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung.
Kasus Covid-19 Jerman meroket - Dalam foto: Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung. (Christof STACHE/AFP)

Sementara itu, menurut WHO vaksin yang beredar saat ini kemungkinan dapat melindungi terhadap gejala berat yang ditimbulkan oleh varian Omicron.

Namun, belum jelas seberapa besar penurunan kemanjuran vaksin yang beredar saat ini terhadap varian Omicron.

Tidak menutup kemungkinan penuruan kemanjuran tersebut menjadi signifikan.

"Mutasi yang sebelumnya menyebabkan penurunan kemanjuran terbesar terlihat di Delta dan Beta. Dan semua mutasi itu telah muncul di Omicron," kata Hoge.

"Jadi pertanyaannya di sini adalah, apakah kita akan melihat situasi seperti yang ditimbulkan oleh Delta atau Beta? Atau apakah kita akan melihat beberapa persilangan dari keduanya? Saya pikir skenario terakhir itulah yang membuat kita khawatir," katanya.

Selanjutnya Hoge memaparkan bahwa saat ini perusahaannya juga tengah menguji untuk melihat apakah penerima vaksin Moderna yang divaksinasi penuh terlindungi dari varian tersebut.

Selain itu, perusahaannya juga sedang menguji mereka yang menerima suntikan vaksin Moderna dengan dosis 50 mikrogram dan 100 mikrogram booster.

“Saya masih percaya bahwa vaksin yang ada setidaknya akan mampu memperlambat penyebaran varian Omicron, jika tidak bisa benar-benar menghentikannya," tuturnya.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved