Diduga karena Ada Warga Beda Pilihan Saat Pilkades, Kepala Desa Supu di Halmahera Utara Alihkan BLT
Nurul mengungkapkan, kebijakan sepihak oleh kades ini diduga karena sebagian warga mengalihkan dukungan dalam Pilkades waktu itu.
TRIBUNTERNATE.COM - Kepala Desa Supu, Kecamatan Loloda Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara, Jamil Libahongi, diduga mengalihkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap tiga kepada orang lain yang namanya tidak terdata sebelumnya.
Penyebabnya, disinyalir karena beda pilihan politik dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) kala itu.
Informasi tersebut pun beredar dan viral di media sosial, terlebih setelah diunggah oleh salah satu warga setempat bernama Nurul Humaira Yani.
Unggahan tersebut pun ramai ditanggapi netizen.
Dalam unggahannya, Nurul menuliskan bahwa warga setempat, termasuk dirinya, menuntut keadilan karena nama mereka tak dicantumkan dalam BLT tahap tiga.
Bahkan, menurut mereka, keputusan tersebut dianggap sepihak.
Sebab, tidak melalui musyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Baca juga: Kapan Puncak Hujan Meteor Geminid? Berikut Waktu, Lokasi dan Cara Menyaksikannya
Baca juga: 5 Hal tentang Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun: Jumlah Sasaran hingga Jenis Vaksin
Baca juga: 6 Artis Ini Mantap Berhijab di Tahun 2021, Aurel Hermansyah hingga Syahrini Elegan Kenakan Hijab
"Bagi kami kebijakan kades sudah salah prosedur. Karena, bantuan tersebut tidak bisa dialihkan, Itu masih hak kami. Kami akan tuntut ini," tegasnya.
Nurul mengungkapkan, kebijakan sepihak oleh kades ini diduga karena sebagian warga mengalihkan dukungan dalam Pilkades waktu itu.
"Bukannya beda pilihan kan biasa. Jadi, kami harap Pak Kades sebagai pemimpin di desa harus jadi contoh yang baik," tambahnya.
Ketika TribunTernate.com mencoba menghubungi Jamil Libahongi melalui sambungan telepon, nomornya berada di luar jangkauan.
Perlu diketahui, dalam proses penyaluran BLT tahap tiga tersebut, sebanyak 33 warga namanya diganti dengan warga yang lain.
(TribunTernate.com/Mufrid Tawary)