Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

WHO: Jumlah Kasus Covid Omicron Bisa Tambah Dua Kali Lipat dalam Satu Setengah hingga 3 Hari

Jumlah kasus yang disebabkan oleh Omicron meningkat dua kali lipat dalam satu setengah hingga tiga hari di daerah dengan penularan komunitas.

Tribunjogja.com | Hasan Sakri
Ilusttrasi Covid-19 - WHO mengatakan, jumlah kasus yang disebabkan oleh Omicron meningkat dua kali lipat dalam satu setengah hingga tiga hari di daerah dengan penularan komunitas. 

TRIBUNTERNATE.COM - Virus corona varian Omicron telah dilaporkan di 89 negara.

WHO mengatakan, jumlah kasus yang disebabkan oleh Omicron meningkat dua kali lipat dalam satu setengah hingga tiga hari di daerah dengan penularan komunitas.

Hal ini disampaikan oleh kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam data terbarunya.

Kemudian, WHO juga mengatakan bahwa Omicron menyebar dengan cepat di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi.

Namun, belum jelas apakah ini karena kemampuan virus untuk menghindari kekebalan, atau karena virus lebih menular penularan atau kombinasi keduanya.

WHO menetapkan Omicron sebagai variant of concern (VOC) pada 26 November 2021 lalu.

Varian ini ditetapkan sebagai VOC segera setelah pertama kali terdeteksi karena virus tersebut diketahui memiliki jumlah mutasi yang banyak.

ILUSTRASI Situasi pandemi Covid-19 di Malaysia - Malaysia melaporkan kasus varian Omicron pertamanya pada Jumat (3/12/2021).
ILUSTRASI Situasi pandemi Covid-19 di Malaysia - Malaysia melaporkan kasus varian Omicron pertamanya pada Jumat (3/12/2021). (ARIF KARTONO/AFP)

Baca juga: Omicron Merebak, Kemenag RI Kembali Tunda Pemberangkatan Jemaah Umrah hingga Awal 2022

Baca juga: Terdeteksi 1 Kasus Covid Omicron di Indonesia, Epidemiolog: Tidak Usah Panik

Ditambah pula pada saat itu, data mengenai Omicron masih banyak yang belum diketahui, termasuk tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

"Data keparahan klinis Omicron masih terbatas," kata WHO seperti dikutip dari The Strait Times.

"Lebih banyak data diperlukan untuk memahami profil keparahan dan bagaimana keparahan dipengaruhi oleh vaksinasi dan kekebalan yang sudah ada sebelumnya."

WHO memperingatkan bahwa dengan penambahan kasus yang meningkat begitu cepat, rumah sakit bisa mengalami kewalahan.

“Rawat inap di Inggris dan Afrika Selatan terus meningkat, dan mengingat jumlah kasus yang meningkat pesat, ada kemungkinan banyak sistem perawatan kesehatan menjadi cepat kewalahan," kata WHO.

Varian Omicron bisa kurangi kemanjuran vaksin

Data awal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa varian virus corona Omicron lebih menular daripada strain Delta dan mengurangi kemanjuran vaksin.

Akan tetapi varian Omicron dikatakan hanya menyebabkan gejala ringan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved