Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

WHO: Jumlah Kasus Covid Omicron Bisa Tambah Dua Kali Lipat dalam Satu Setengah hingga 3 Hari

Jumlah kasus yang disebabkan oleh Omicron meningkat dua kali lipat dalam satu setengah hingga tiga hari di daerah dengan penularan komunitas.

Tribunjogja.com | Hasan Sakri
Ilusttrasi Covid-19 - WHO mengatakan, jumlah kasus yang disebabkan oleh Omicron meningkat dua kali lipat dalam satu setengah hingga tiga hari di daerah dengan penularan komunitas. 

Sebelumnya, varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India awal tahun 2021, bertanggung jawab atas sebagian besar infeksi virus corona di dunia.

Namun, dengan adanya penemuan varian Omicron di Afrika Selatan, yang memiliki sejumlah besar mutasi, telah menyebabkan negara-negara di seluruh dunia memberlakukan larangan perjalanan di negara-negara Afrika selatan dan memperkenalkan kembali pembatasan domestik untuk memperlambat penyebarannya.

WHO mengatakan Omicron telah menyebar ke 63 negara pada 9 Desember

ILUSTRASI Negara Jepang - Duta Besar Jepang jelaskan alasan mengapa warga negara Jepang di Indonesia ramai-ramai kembali ke Jepang di tengah pandemi.
ILUSTRASI Negara Jepang - Duta Besar Jepang jelaskan alasan mengapa warga negara Jepang di Indonesia ramai-ramai kembali ke Jepang di tengah pandemi. (Unsplash/Redd)

Baca juga: Di Tengah Ancaman Omicron, 37.214 WNI telah Pergi ke Luar Negeri Jelang Natal dan Tahun Baru

Baca juga: WHO: Varian Omicron Menyebar Sangat Cepat Melebihi Varian-varian Sebelumnya

Penularan lebih cepat tercatat di Afrika Selatan dan Inggris.

Namun, WHO menekankan bahwa dengan data yang masih minim, sulit untuk mengetahui secara pasti mengapa varian Omicron lebih menular.

Perkiraan tersebut antara apakah tingkat penularan Omicron adalah karena kurang rentan terhadap respon imun, transmisibilitas yang lebih tinggi atau kombinasi keduanya.

Sementara itu, menurut WHO bukti awal menunjukkan Omicron menyebabkan pengurangan kemanjuran vaksin terhadap infeksi dan penularan.

"Mengingat data yang tersedia saat ini, kemungkinan Omicron akan melampaui varian Delta," kata perwakilan WHO seperti dikutip The Strait Times.

Sejauh ini, data menunjukkan infeksi Omicron sejauh ini menyebabkan gejala ringan atau kasus tanpa gejala.

Namun, WHO mengatakan data tersebut tidak cukup untuk menetapkan tingkat keparahan klinis varian tersebut.

Sementara itu, produsen vaksin Pfizer-BioNTech mengatakan tiga dosis suntikan vaksin mereka masih efektif melawan Omicron.

Negara-negara dengan persediaan vaksin yang cukup seperti Inggris dan Prancis telah mendorong masyarakat mereka untuk menerima suntikan booster ketiga untuk melawan varian Omicron.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved