Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Muncul 2 Kasus Omicron di Surabaya, Terinfeksi setelah Pulang dari Bali, Berstatus OTG

Tercatat, ada dua orang di Surabaya terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, Minggu (2/1/2022).

Kompas.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron 

TRIBUNTERNATE.COM - Kasus Covid-19 varian B.1.1.529 Omicron terdeteksi di Surabaya, Jawa Timur. 

Tercatat, ada dua orang di Surabaya terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, Minggu (2/1/2022).

Mulanya hanya seorang yang terdeteksi. Setelah petugas melakukan tracing, seorang keluarga dari yang bersangkutan ternyata positif terinfeksi varian omicron.

"Ada satu yang kena. Kemudian, kami lakukan tracing ada satu anggota keluarga lagi (yang kena)," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Minggu (2/1/2021).

Cak Eri menjelaskan, satu orang ini awalnya baru pulang dari Bali. Warga yang bersangkutan baru mengikuti reuni bersama keluarganya.

"Dua orang ini merupakan satu keluarga. Namun, bukan suami istri. Soalnya, mereka reuni dalam keluarga besar," kata Cak Eri.

Untuk mengantisipasi penularan, dua orang ini telah mengikuti karantina di rumah sakit.

"Kondisinya, OTG (Tanpa Gejala). Namun, kami masih akan memastikan kondisi terakhirnya," kata Cak Eri.

Baca juga: Kasus Omicron di Indonesia Bertambah 68, Semuanya Pelaku Perjalanan ke luar Negeri , Total 136 Kasus

Baca juga: Mayoritas Pasien Covid-19 Varian Omicron Tak Bergejala, Ahli: Berkat Efektivitas Vaksin

Selain melakukan karantina terhadap warga yang bersangkutan, Pemkot Surabaya juga melakukan sejumlah langkah lanjutan. Di antaranya, blocking maupun tracing dengan melakukan swab massal.

"Swab massal dan swab hunter terus kami lakukan. Bukan hanya kepada keluarga yang bersangkutan, namun juga warga di sekitarnya," kata Cak Eri.

Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi secara masif tentang pentingnya protokol kesehatan.

"Kami juga lakukan blocking area. Kami lakukan itu sambil melihat pergerakan Covid di Kota Surabaya," katanya.

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Laura Navika Yamani SSi MSi PhD, mengatakan terdapat empat karakteristik virus Covid-19 varian omicron yang membedakan dengan varian lainnya.

Pertama yaitu daya tular lebih meningkat dari pada varian Delta.

“Virus Covid-19 varian delta daya tularnya tujuh kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, sedangkan omicron lima kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan varian delta. Jadi bisa dibayangkan bagaimana berbahayanya varian omicron ini," tambah Laura.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved