Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terpaksa Kehilangan Bayinya, Ibu Hamil Ditolak RS karena Hasil Tes Swab Kedaluwarsa

Hasil tes swab ibu hamil tersebut hanya selisih 4 jam setelah tanggal berlakunya kedaluwarsa.

SHUTTERSTOCK/KIEFERPIX
Ilustrasi keguguran - Seorang ibu hamil terpaksa harus kehilangan bayi yang dikandungnya karena tidak diperbolehkan masuk rumah sakit lantaran hasil tes swab Covid-19 miliknya telah kadaluarsa. 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang ibu hamil terpaksa harus kehilangan bayi yang dikandungnya karena tidak diperbolehkan masuk rumah sakit lantaran hasil tes swab Covid-19 miliknya telah kadaluarsa.

Menurut sebuah postingan yang ditulis oleh seseorang yang mengaku sebagai keponakan wanita itu, hasil tes ibu hamil tersebut hanya selisih 4 jam setelah tanggal berlakunya kedaluwarsa.

Sementara itu, menanggapi hal ini pemerintah China telah memecat kepala medis setelah pihak rumah sakit menolak ibu hamil itu masuk dan harus kehilangan bayi yang dikandungnya.

Sebuah video yang diposting pada hari Senin (3/1/2022), memperlihatkan seorang wanita berdarah di trotoar di luar sebuah rumah sakit di distrik Gaoxin Xi'an.

Sontak video ini menjadi topik trending di platform micro-blogging.

Baca juga: Kaleidoskop 2021: 7 Artis Melahirkan Anak Pertama di Tahun 2021, Audi Marissa hingga Zaskia Sungkar

Baca juga: Jalanan Rusak Parah, Seorang Ibu Hamil di NTT Terpaksa Melahirkan di Pinggir Jalan, Videonya Viral

Tenaga kesehatan dengan APD sedang berada di pintu masuk kompleks perumahan di Xi'an, China, pada 5 Januari 2022.
Tenaga kesehatan dengan APD sedang berada di pintu masuk kompleks perumahan di Xi'an, China, pada 5 Januari 2022. (AFP)

Setelah kejadian ini, dua kepala departemen rumah sakit dipecat dan seorang manajer umum diskors.

Melansir The Strait Times, hal ini diumumkan oleh pemerintah Xi'an mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (6/1/2022).

Sementara itu, hasil investigasi menyimpulkan bahwa insiden itu adalah kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian.

Pemerintah juga meminta pihak rumah sakit untuk memberikan kompensasi dan meminta maaf kepada ibu hamil tersebut.

Baca juga: Hanya Beda 15 Menit, Sepasang Bayi Kembar Ini Lahir di Tanggal, Bulan, dan Tahun yang Berbeda

Baca juga: Mengaku Sempat Stres Ditanya Kapan Hamil, Nikita Willy: Lebih Stres daripada Ditanya Kapan Nikah

Saat ini, Xi'an sedang berjuang melawan wabah Covid-19 terburuk di negara itu sejak awal pandemi.

Xi'an melaporkan lebih dari 1.700 kasus dalam sebulan.

Kebijakan lockdown yang dilakukan pemerintah setempat telah melarang lebih dari 13 juta penduduknya meninggalkan rumah mereka tanpa alasan khusus, sehingga memicu kekurangan makanan dan perawatan medis.

Akibat melonjaknya kasus Covid-19 di kota tersebut, dua pejabat tingkat rendah telah diberhentikan di Xi'an.

China adalah salah satu dari sedikit negara yang masih mempraktikkan strategi Covid-19 tanpa toleransi yang mengandalkan kontrol perbatasan yang ketat, pengujian ekstensif, dan lockdown untuk membuat infeksi menjadi nol.

Wabah Covid-19 di Xi'an disebabkan oleh varian Delta.

Hingga kini varian Omicron yang lebih menular, belum dilaporkan adanya penyebaran komunitas di China.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved