Virus Corona
WHO: Omicron Bahaya bagi yang Belum Divaksinasi dan Bisa Timbulkan Varian Baru yang Lebih Ganas
Meskipun Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan dibandingkan Delta, WHO mengatakan virus ini tetap berbahaya.
TRIBUNTERNATE.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, seluruh dunia harus tetap waspada terhadap Omicron.
Hal ini karena Omicron berbahaya terutama bagi mereka yang belum divaksinasi.
Selain itu, juga berisiko menimbulkan varian baru lainnya yang berpotensi lebih ganas karena kemungkinan lebih menular dan lebih mematikan lantaran Omicron menyebar dengan sangat cepat.
WHO mengatakan lonjakan kasus Covid-19 global kali ini didorong oleh Omicron, yang lebih menular daripada varian Delta yang sebelumnya dominan.
Oleh karena itu, seluruh dunia diminta untuk tetap waspada.
Dikutip dari The Strait Times, lebih dari 15 juta kasus dilaporkan ke WHO pekan lalu, dan diperkirakan ada jutaan kasus tambahan yang tidak tercatat.
Meskipun Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan dibandingkan Delta, WHO mengatakan virus ini tetap berbahaya.
Terutama, bagi orang-orang yang belum divaksinasi
Baca juga: Terawan Klaim Vaksin Nusantara Bisa Lawan Omicron dan Siap Dijadikan Booster
Baca juga: Penelitian: Tak Ada Kekebalan Terhadap Covid-19 Omicron Jika Tidak Divaksinasi Booster
“Sementara Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada Delta, itu tetap menjadi virus berbahaya, terutama bagi mereka yang tidak divaksinasi,” kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers.
Padahal, pada kenyataannya masih banyak orang yang belum divaksinasi.
“Kita tidak boleh membiarkan virus ini naik bebas, terutama ketika begitu banyak orang di seluruh dunia tetap tidak divaksinasi," tegasnya.
“Sebagian besar orang yang dirawat di rumah sakit belum divaksinasi."

Sementara vaksin tetap sangat efektif untuk mencegah kematian dan gejala Covid-19 yang parah, vaksin tidak sepenuhnya mencegah penularan.
Baca juga: Jenis Vaksin Covid-19 Booster di Indonesia: Setengah Dosis Vaksin Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca
Baca juga: Buat Tambahan Kasus di Beberapa Negara Melonjak Pesat, WHO Sebut Omicron Berisiko Sangat Tinggi
Selain itu, dengan banyaknya penularan, juga dapat menimbulkan varian baru yang bisa saja lebih menular dan lebih mematikan dari varian sebelumnya.
“Lebih banyak penularan berarti lebih banyak rawat inap, lebih banyak kematian, lebih banyak orang yang tidak bekerja, termasuk guru dan petugas kesehatan."
"Dan juga lebih banyak risiko munculnya varian lain yang bahkan lebih menular dan lebih mematikan daripada Omicron," kata Tedros.
Sementara itu, Tedros mengatakan jumlah kematian di seluruh dunia telah stabil di sekitar 50.000 jiwa per minggu.
“(Namun) belajar untuk hidup dengan virus ini tidak berarti kita bisa menerima angka kematian tersebut,” katanya.
(TribunTernate.com/Qonitah)