Virus Corona
Sebagian Pasien Covid-19 Masih Bisa Tularkan Virus setelah 10 Hari, Berlaku Juga untuk Omicron?
Sebuah penelitian terbaru di Inggris menunjukkan, beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 masih bisa menularkan virus ke orang lain setelah 10 hari.
TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah penelitian terbaru di Inggris menunjukkan bahwa beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 masih bisa menularkan virus ke orang lain setelah 10 hari.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Exeter ini menggunakan tes yang disesuaikan yang bisa mendeteksi apakah virus tetap aktif pada orang-orang yang pernah terinfeksi Covid-19.
Hasilnya, ditemukan bahwa 13 persen dari 176 orang yang diteliti memiliki tingkat yang cukup tinggi dalam hal berpotensi menularkan virus, bahkan setelah 10 hari.
Bukti ini muncul setelah banyak negara memangkas waktu isolasi bagi mereka yang positif Covid-19 menjadi hanya lima hari.
"Studi saat ini memperkuat kekhawatiran bahwa mengurangi masa isolasi diri menjadi lima hari akan meningkatkan risiko orang yang sangat menular dan menyebarkan infeksi saat mereka kembali bekerja atau sekolah," kata profesor virologi dan onkologi molekuler University of Warwick, Lawrence Young, dikutip dari The Straits Times.
Baca juga: WHO: Omicron Bahaya bagi yang Belum Divaksinasi dan Bisa Timbulkan Varian Baru yang Lebih Ganas
Baca juga: Penelitian: Tak Ada Kekebalan Terhadap Covid-19 Omicron Jika Tidak Divaksinasi Booster
Namun demikian, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel dari tahun 2020, ketika strain virus corona yang asli masih dominan.
Sehingga, tidak bisa dipastikan seberapa relevan hasil penelitian ini dengan penyebaran varian Delta dan Omicron yang saat ini sedang merebak di seluruh dunia.
Sebab, masa atau periode infeksi dan inkubasi dari masing-masing varian Covid-19 berbeda-beda.
Lebih lanjut, Profesor kedokteran Universitas East Anglia, Paul Hunter mengatakan, seberapa besar risiko yang ditimbulkan seseorang kepada orang lain tergantung pada sejumlah faktor, termasuk viral load yang diturunkan, gejala pasien, dan tingkat kekebalan pada kontak potensial.
Epidemiolog: Meski Gejalanya Ringan, Varian Omicron tetap Berpotensi Bebani Layanan Kesehatan
Dalam kurun waktu dua tahun, virus corona terus bermutasi menjadi beberapa varian dan turunan, salah satunya adalah Omicron. Setelah varian Delta, Omicron kini menjadi varian yang jadi perhatian global.
Varian tersebut kini telah menyebar ke berbagai negara, dan mulai menjadi varian yang dominan di beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS). Di Indonesia, kasus Omicron pun telah terdeteksi pada ratusan orang.

Kemunculan varian Omicron mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, mulai dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah negara, hingga pakar penyakit menular dan epidemiologi.
Ahli Epidemiologi Indonesia sekaligus Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman, menyebut bahwa Covid-19 varian Omicron termasuk jenis varian yang menular secara cepat.
Bahkan, orang yang sudah divaksin Covid-19 dua dosis masih bisa tertular oleh varian ini.