Anggota TNI AD Dikeroyok hingga Tewas, Ini Sikap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa buka suara soal kasus pengeroyokan terhadap seorang Anggota TNI AD di kawasan waduk pluit, Penjaringan.
Diketahui S tidak menjawab pertanyaan dari pelaku sehingga berakhir dikeroyok hingga tewas.
Fakta ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan.
Zulpan menjelaskan para pelaku awalnya mendatangi S dan rekan-rekan S yang tengah berhenti pipis.
Satu per satu korban ditanyakan asal daerah apakah mereka orang Kupang atau bukan.
Korban SM awalnya menjawab pertanyaan dari pelaku bahwa dirinya bukan orang Kupang melainkan orang Lampung.
"Setelah itu pelaku bertanya ke korban S dan korban tidak menjawab, akhirnya terjadi cekcok antara pelaku dan korban S," jelas Kombes Zulpan dikonfirmasi Senin (17/1/2022).
Saat cekcok, korban dan pelaku sempat saling pukul, hingga akhirnya seorang pelaku mencekik leher korban dan memegangi tangan korban.
Pelaku lainnya kemudian menikam korban sebanyak dua kali hingga akhirnya korban tersungkur.
Korban S akhirnya meninggal dunia dengan luka di dada.
Seusai menikam S, seorang pelaku menyerang SM dan MS secara membabi buta.
Korban SM alami luka sobek di dada sebelah kanan dan punggung belakang.
Sementara satu ruas jari manis sebelah kanan MS putus akibat serangan senjata tajam tersebut.
Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya menyampaikan, sampai saat ini pelaku lainnya masih diburu polisi.
Menurut keterangan pihak kepolisian, keenam pelaku yang mengeroyok anggota TNI inisial S hingga tewas awalnya tengah memburu seseorang.
"Informasi yang kami dapat dari keterangan saksi-saksi, sempat terjadi cekcok di lapangan," ujar AKBP Febri.