Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Edy Mulyadi Minta Maaf, Mengaku Tak Bermaksud Menghina
Sebelum Edy Mulyadi meminta maaf, beberapa pihak termasuk Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadapura mengecam pernyataan tersebut.
Namun permintaan maaf Edy Mulyadi juga mengibaratkan Monas dan Bumi Serpong Damai yang dianggapnya sangat jauh dari tempat lainnya seperti dikutip dari Tribunnews.
"Jangankan Kalimantan, dulu Monas itu disebut tempat 'jin buang anak' yang maksudnya untuk menggambarkan tempat yang jauh."
"Selain itu juga dapat dicontohkan seperti BSD. Itu pada era 1980-1990-an termasuk tempat Jin Buang Anak. Tapi bagaimana pun jika teman di Kalimantan merasa terganggu, saya minta maaf," kata Edy.
Selain itu dirinya juga kembali menegaskan pernyataannya tersebut bukanlah bermaksud menghina atau menyudutkan.
"Jadi istilah tempat jin buang anak itu bukan untuk menyudutkan. Jadi sekali lagi, konteks jin buang anak dalam pernyataan itu adalah untuk menggambarkan tempat jauh, bukan untuk mendiskreditkan pihak tertentu," tegasnya.
Baca juga: Namanya Masuk Kriteria Pemimpin IKN Nusantara, PDIP Minta Risma Tetap Fokus Jadi Menteri Sosial
Baca juga: Sebut Ada Rakyat Terlupakan karena Ambisi Firaun, Giring Ganesha Sindir Anies Baswedan?
Baca juga: Ada 4 Produsen Minyak Goreng yang Kuasai 46,5 Persen Pasar, KPPU: Picu Konsentrasi Usaha
Pernyataan Edy Mulyadi yang Diduga Hina Kalimantan Timur Viral
Seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya, viral video ucapan dari Edy Mulyadi yang diduga menghina Kalimantan Timur terkait Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Dikutip dari akun Twitter @RiuRizkiUtomo_, Edy Mulyadi menyatakan ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan yang disebutnya sebagai tempat jin membuang anak.
"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal," ucap Edy pada video tersebut.
Selain itu Edy Mulyadi juga menyebut pasar bagi Ibu Kota Baru adalah kuntilanak dan genderuwo.
"Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain ngebangun disana," tambahnya.
Lalu Edy juga meminta pendapat rekan di sebelahnya terkait lokasi tempat tinggalnya.
"Enggak ada, nih sampean tinggal dimana om?" tanya Edy.
"Mana mau tinggal di Gunungsari pindah ke Kalimantan Panajam sana untuk beli rumah disana," jelas Edy.
Lalu ketika selesai ditanyai rekannya oleh Edy, eks kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu tertawa atas tanggapannya.