Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Siap-siap, Pfizer Segera Luncurkan Vaksin Covid-19 untuk Balita Akhir Februari

Pfizer-BioNTech mengatakan perusahaannya telah menyiapkan vaksin untuk balita dan diharapkan bisa mulai diberikan pada akhir Februari 2022.

AFP
Ilustrasi vaksin Pfizer - Produsen vaksin Pfizer-BioNTech mengatakan perusahaannya telah menyiapkan vaksin untuk anak-anak di bawah lima tahun (balita) dan diharapkan bisa mulai diberikan pada akhir Februari 2022. 

Menurut panduan yang sebelumnya diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pembuatan vaksin ini memerlukan uji klinis tahap menengah.

Oleh karena itu, Hoge mengatakan proses pembuatan vaksin booster khusus Omicron ini bisa memakan waktu tiga atau empat bulan.

"Booster khusus Omicron, secara realistis, tidak akan bisa diluncurkan sebelum Maret dan mungkin lebih pada kuartal kedua," kata Hoge.

Namun, Hoge vaksin tersebut bisa diluncuakan lebih cepat jika FDA mengubah panduannya untuk data apa yang diperlukan untuk otorisasi.

Meskipun demikian, Moderna mengatakan perusahaannnya juga akan memproduksi vaksin saat pengujian sedang berlansung.

Hal ini dilakukan agar vaksin tersebut siap diluncurkan sesegera mungkin.

Baca juga: Pemerintah akan Bangun Pusat Penelitian Vaksin di Bali, Bekerja sama dengan Farmasi Internasional

Baca juga: Bukan Karena Vaksinasi, Tingkat Kesuburan Pria Berkurang Jika Pernah Terinfeksi Covid-19

Berdasarkan pola mutasi yang terlihat pada varian Omicron, yang meliputi mutasi yang telah terbukti mengurangi kemanjuran vaksinnya dalam studi laboratorium, Hoge mengatakan bahwa kemungkinan akan berdampak kepada kondisi pandemi.

Namun, belum jelas seberapa besar penurunan kemanjuran vaksin yang beredar saat ini terhadap varian Omicron.

Tidak menutup kemungkinan penuruan kemanjuran tersebut menjadi signifikan.

"Mutasi yang sebelumnya menyebabkan penurunan kemanjuran terbesar terlihat di Delta dan Beta. Dan semua mutasi itu telah muncul di Omicron," kata Hoge.

"Jadi pertanyaannya di sini adalah, apakah kita akan melihat situasi seperti yang ditimbulkan oleh Delta atau Beta? Atau apakah kita akan melihat beberapa persilangan dari keduanya? Saya pikir skenario terakhir itulah yang membuat kita khawatir," katanya.

Selanjutnya Hoge memaparkan bahwa, saat ini perusahaannya juga tengah menguji untuk melihat apakah penerima vaksin Moderna yang divaksinasi penuh terlindungi dari varian tersebut.

Selain itu, perusahaannya juga sedang menguji mereka yang menerima suntikan vaksin Moderna dengan dosis 50 mikrogram dan 100 mikrogram booster.

“Saya masih percaya bahwa vaksin yang ada setidaknya akan mampu memperlambat penyebaran varian Omicron, jika tidak bisa benar-benar menghentikannya," tuturnya.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved