Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tak Mampu Bayar Ambulans Rp700 Ribu, Ayah di Sulawesi Boncengkan Jenazah Anaknya Sejauh 70 KM

Asdar (29) membawa jenazah anaknya yang baru lahir dari Kabupaten Bone ke Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dengan sepeda motor.

Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
ILUSTRASI Ambulans. Seorang pria bernama Asdar (29) membawa jenazah anaknya yang baru lahir dari Kabupaten Bone ke Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dengan sepeda motor. 

Saat bayinya meninggal dunia, Asdar bermohon diantar kepada pihak manajemen setempat dengan menggunakan mobil ambulans RSU Pancaitana Kabupaten Bone.

Menurut Asdar, sopir ambulans RSU Pancaitana menyampaikan bahwa sewa mobil ambulans Rp700 ribu.

"Saya minta begitu karena kemampuan saya hanya Rp500 ribu karena memang saya sudah tak punya uang. Tapi sopir katakan tidak bisa, saya coba minta lagi Rp600 ribu saja tapi tetap sama tidak bisa," ungkap Asdar.

Karena tak ada jalan lain, Asdar meminta kakaknya Agus untuk segera memboncengkan dirinya sambil menggendong bayinya yang sudah meninggal dunia.

Baca juga: Siap-siap, Pfizer Segera Luncurkan Vaksin Covid-19 untuk Balita Akhir Februari

Sempat Disusul Sampai di Kecamatan Mare

Asdar sudah melewati dua kecamatan dari Ibukota Bone yakni Kecamatan Barebbo dan tepat di Kecamatan Cina tiba-tiba mobil ambulans milik RSU Pancaitana menyusul mereka.

"Sopir mobil meminta saya untuk segera berhenti. Tapi saya menolak karena sudah terlanjur dan sudah di tengah perjalanan," kata Asdar.

Mereka buru tiba di kampungnya di Batulappa, Kecamatan Sinjai Timur pada pukul 11.00 WITA Jumat malam setelah menempuh perjalanan 70 kilometer lebih dari ibu kota Kabupaten Bone.

Manajemen RSU Pancaitana Bone Datangi Korban dan Minta Maaf

Sementara, Kepala Bagian Administrasi RSU Pancaitana Kabupaten Bone, Fahruddin mendatangi langsung Asdar di rumahnya di Batulappa siang tadi.

Mereka bersama beberapa bidan dan dokter RSU Pancaitana Kabupaten Bone meminta maaf.

" Jadi kami atas nama menajmen meminta maaf atas masalah ini, tak seharusnya terjadi seperti ini Pak, ini salah," katanya saat tiba di rumah duka Asdar di Batu Lappa Sinjai.

Ia menjelaskan bahwa sikap sopir ambulance tersebut bukan sepengetahuan manajmen.

"Kondisi itu tidak disampaikan ke kami, melainkan sopir yang memutuskan," katanya.

Ia berjanji agar tidak terulang lagi seperti itu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved