Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Puan Maharani Sindir Gubernur yang Tak Menyambutnya, Pengamat Politik: Ingin Serang Ganjar Pranowo

Menurut Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno, kemarahan Puan Maharani sudah jelas ditujukan kepada Gubernur Ganjar Pranowo.

Dok. DPR RI
Ketua DPR RI, Puan Maharani mencurahkan kekesalannya pada seorang kepala daerah yang tak menyambutnya saat kunjungan. 

Terlebih, perkataan Puan dalam Rapat Koordinasi Tiga Pilar PDIP itu disampaikan dengan bahasa yang cukup vulgar.

"Intinya ya secara tidak langsung kalau ditafsirkan, Puan ingin mengatakan Ganjar bukan siapa-siapa di PDIP, kalau bahasa teman-teman PDIP lain.. ya anak kos-kosan lah, cuma ngontrak," kata Adi.

Namun demikian, Adi menilai kemarahan Puan itu justru berpotensi membuat publik semakin suka dengan sosok Ganjar Pranowo yang menjadi 'bulan-bulanan' elite PDIP.

"Ya semakin mengalir simpati ke Ganjar, orang yang seakan-akan diharamkan mimpinya untuk menjadi calon presiden, sudah statement-statement-nya ngalah terus, selalu bilang selalu taat dan patuh sama partai, masih saja dikritik secara terbuka dengan bahasa-bahasa yang cukup vulgar," tandas Adi.

KOLASE foto Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
KOLASE foto Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. (Dok. DPR RI dan Humas Pemprov Jateng)

Detik-Detik Puan Maharani Sindir Gubernur yang Tak Menyambutnya

Dalam Rapat Koordinasi Tiga Pilar PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2/2022), Puan Maharani mengatakan bahwa ada gubernur yang tak mau menyambut ketika dirinya kunjungan ke daerah.

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ucapnya.

Puan mengaku heran ada kepala daerah yang tidak bangga saat dirinya berkunjung ke daerah.

"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan," ujarnya.

Hal tersebut, kata Puan, membuat dirinya kesal.

Oleh karenanya, Puan bertanya-tanya dalam hati kenapa bisa ada gubernur seperti itu.

Padahal, menurut Puan, ia merupakan ketua ke-23 DPR sejak 1945.

"Kenapa gitu loh, ini kan jadi pertanyaan. Kok bisa gitu, saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun ‘45 setelah ada menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23," tuturnya.

"Baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan udah pernah menang," sebutnya.

Menurut Puan, mendapat jabatan sebagai Ketua DPR tidaklah mudah karena menguras energi.

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, PKS Mulai Dekati Ganjar Pranowo, Erick Thohir hingga Anies Baswedan

Baca juga: Tak Ikut Peresmian Pasar Legi Solo yang Dihadiri Gibran dan Puan Maharani, Kemana Ganjar Pranowo?

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved