Terkini Internasional
PBB: Jumlah Kasus Kebakaran Hutan di Dunia akan Meningkat karena Pemanasan Global
Menurut laporan PBB, jumlah kebakaran hutan besar di seluruh dunia akan meningkat tajam dalam beberapa dekade mendatang karena pemanasan global.
Kebakaran besar juga dapat mengancam kehidupan satwa liar, bahkan mendorong beberapa spesies yang sudah terancam punah lebih dekat ke ambang kepunahan.
Menurut perhitungan para ilmuwan, hampir tiga miliar binatang spesies mamalia, reptil, burung, dan katak mati atau terluka akibat kebakaran hutan yang terjadi pada 2019-2020 di Australia.
Kebakaran hutan juga diperburuk oleh perubahan iklim
Gelombang panas, kondisi kekeringan, dan berkurangnya kelembapan tanah yang diperparah oleh pemanasan global telah berkontribusi pada kebakaran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Serikat bagian barat, Australia, dan cekungan Mediterania hanya dalam tiga tahun terakhir.
Bahkan di wilayah Arktik - yang sebelumnya kebal terhadap api - juga mengalami peningkatan terjadinya kebakaran yang dramatis.
Di wilayah tersebut, ada fenomena yang disebut "kebakaran zombie" di mana ada api yang membara di bawah tanah sepanjang musim dingin dan kembali berkobar ketika suhu udara lebih hangat.
Sayangnya, kebakaran hutan juga mempercepat terjadinya perubahan iklim.
Ini artinya, terjadi lingkaran setan antara kebakaran hebat semakin sering dan kenaikan suhu Bumi.
Tahun 2020, hutan yang terbakar mengeluarkan lebih dari 2,5 miliar ton CO2 yang membuat suhu Bumi menghangat pada bulan Juli dan Agustus saja.
Jumlah ini setara dengan emisi tahunan India dari semua sumber, menurut laporan Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) Uni Eropa.
Disusun oleh 50 pakar top, laporan tersebut menyerukan kajian ulang mengenai cara mengatasi masalah tersebut.
"Respon pemerintah negara-negara dunia saat ini terhadap kebakaran hutan sering kali menempatkan uang di tempat yang salah," kata kepala Lingkungan PBB Inger Andersen.
Inger menyinggung bahwa pemerintah negara cenderung berinvestasi dalam mengelola kebakaran begitu hal tersebut bermula atau terjadi, alih-alih untuk pencegahan dan pengurangan risiko,.
"Kita harus meminimalisir risiko kebakaran hutan ekstrem dengan bersiap-siap," tegasnya.
Sumber: Channel News Asia
(TribunTernate.com/Rizki A.)