Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Setelah Tahu Tempe, Harga Daging Sapi Ikut Naik, Penjual Mogok, Pemerintah Didesak Bergerak Cepat

Setelah minyak goreng, tempe, dan tahu semakin mahal, kini giliran harga daging sapi yang merangkak naik hingga Rp145.000,00 per kilogram. 

Tribunnews/Jeprima
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (23/2/2022). Harga daging sapi di Pasar Kebayoran Lama mengalami kenaikan sebesar Rp10.000,00 dari harga sebelumnya Rp120.000,00 menjadi Rp130.000,00. Kondisi ini justru mempersulit para pedagang untuk berjualan karena warga mulai enggan membeli daging dengan harga yang tinggi. Tribunnews/Jeprima 

"Hasil penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menunjukkan, rantai distribusi daging sapi lokal harus melewati tujuh hingga sembilan tahapan sebelum sampai di tangan konsumen, sehingga membuat biaya distribusi sangat tinggi," tuturnya. 

"Idealnya sistem rantai pasok sejak dari peternak hingga ke tangan konsumen tidak lebih dari 3 tahapan sampai 4 tahapan saja," sambung Amin.

Baca juga: Desainer Arnold Putra Diduga Pesan Paket Organ Manusia, Buat Tas Pakai Tulang Manusia, Ini Profilnya

Baca juga: Vladimir Putin Perintahkan Operasi Mliter Khusus ke Ukraina, Ledakan Terdengar di Beberapa Kota

Baca juga: Anak Yusuf Mansur Dituduh Bohongi Publik soal Kuliah di 3 Universitas, Wirda Mansur Beri Klarifikasi

2. Rencana Mogok Jualan

Kenaikan harga daging dalam beberapa waktu terakhir membuat para pedagang daging terpaksa melakukan aksi mogok berjualan.

Rencananya, mereka akan mogok berjualan selama lima hari mulai Senin (28/2/2021).

"Kita akan mogok 5 hari ke depan dari 28 Februari 2022 - 4 Maret 2022. Itu rencana teman-teman pemotong dan pedagang," ujar Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asnawi, saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (23/2/2022).

Ia menjelaskan, pasokan sapi dari negara tetangga seperti Australia sedang terganggu.

Selain disebabkan oleh bencana, juga dikarenakan pandemi Covid-19, banyak rumah potong di Australia tutup dan mengakibatkan harga daging sapi mahal.

Hal tersebut, menjadi satu di antara faktor harga daging sapi yang terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu.

Asnawi mengusulkan agar pemerintah membuka jalur perdagangan dari negara selain Australia.

"Suplai bisa dari negara lain. Misalnya, Meksiko," tutur Asnawi.

Asnawi menerangkan, selama ini pedagang terus mengalami kerugian. Ia mencontohkan, modal HPP sudah mencapai Rp 127.500 per Kg, sementara dijual Rp 130.000.

"Orang pergi, tidak mau beli akhirnya dijual lebih rendah jadi kita rugi terus," kata Asnawi.

3. Keluhan Para Pedagang Daging

Pedagang daging sapi di pasar juga mulai mengeluhkan kenaikan harga.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved