Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Wajib Segera Booster, Ternyata Perlindungan Vaksin Terhadap Gejala Sedang Berkurang dalam 5 Bulan

Temuan ini diukur dengan kunjungan ke unit gawat darurat dan klinik perawatan darurat karena Omicron, dengan objek penelitian berusia 12-17 tahun.

Pexels/Gustavo Fring
ILUSTRASI Orang yang terinfeksi Covid-19 - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan, pihaknya merekomendasikan agar segera mendapatkan vaksin booster karena perlindungan vaksin terhadap gejala sedang, menurun dalam lima bulan setelah disuntikkan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan, pihaknya merekomendasikan orang untuk segera mendapatkan vaksin booster.

Pasalnya, perlindungan vaksin dosis primer untuk gejala sedang, menurun dalam waktu lima bulan setelah dosis kedua disuntikkan.

CDC menemukan bahwa lima bulan setelah vaksinasi, dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech tampaknya tidak memberikan pertahanan terhadap gejala sedang yang disebabkan oleh varian Omicron.

Temuan ini diukur dengan kunjungan ke unit gawat darurat dan klinik perawatan darurat karena Omicron, dengan objek penelitian remaja berusia 12 hingga 17 tahun.

Kemudian, CDC juga menemukan bahwa vaksin booster secara signifikan meningkatkan perlindungan.

Temuan ini memberikan dukungan pada rekomendasi CDC tentang suntikan booster untuk semua orang yang berusia 12 tahun ke atas. Namun, temuan harus ditafsirkan dengan hati-hati.

Baca juga: Tak Bisa Disamakan, Covid-19 Omicron Masih Lebih Mematikan Dibandingkan Flu Musiman

Baca juga: Orang yang Belum Vaksin Covid-19 Berisiko Terinfeksi Varian BA.1 dan BA.2 pada Waktu Berdekatan

Hal ini karena, studi itu tidak mengecualikan remaja yang tidak divaksinasi yang memiliki kekebalan dari infeksi sebelumnya, sehingga mungkin dapat membuat vaksinasi tampak kurang efektif dibandingkan sebelumnya.

Selain itu, para peneliti hanya menawarkan data terbatas tentang rawat inap.

Rawat inap dinilai sebagai tolok ukur yang lebih andal untuk penyakit parah apabila dibandingkan dengan jumlah kunjungan perawatan ke instalasi gawat darurat.

"Salah satu batasan data ini adalah bahwa orang tua dapat membawa anak-anak mereka ke perawatan darurat karena berbagai alasan."

"Dan efektivitas vaksin dengan status immunocompromised, status kesehatan yang mendasari atau produk vaksin belum diperiksa," kata CDC seperti dikutip The Straits Times.

Baca juga: 9 Hari Jalani Isolasi, Ratu Elizabeth II Akhirnya Sembuh dari Covid-19, Sudah Aktif Lagi

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa meskipun kemanjuran vaksin terhadap infeksi berkurang dari waktu ke waktu, respon imun tetap sangat protektif terhadap rawat inap dan kematian.

Bahkan, juga telah terbukti terhadap varian Omicron yang sangat menular.

"Kita perlu melihat lebih banyak penelitian ini untuk melihat apakah ini konsisten," kata Dr Deepta Bhattacharya, ahli imunologi di University of Arizona.

"Tapi saya pikir ini mungkin (terjadi), dan kita harus siap untuk mendapatkan suntikan lagi (vaksin booster)."

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved