Datangi Ketua PBNU, Ukraina Minta Umat Islam Turut Andil Selesaikan Konflik, Ini Tindakan Gus Yahya
Dalam upaya menghentikan konflik, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mendatangi PBNU dan meminta dukungan untuk selesaikan peperangan.
TRIBUNTERNATE.COM - Dua minggu sudah berlalu sejak Rusia menyatakan melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Kini, Ukraina masih terus menghadapi gempuran demi gempuran dari Rusia yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda selsai.
Dalam upaya menghentikan invasi Rusia terhadap Ukraina, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin pun meminta bantuan PBNU untuk ikut andil dalam menyelesaikan konflik antarnegara ini.
Pada Senin (7/3/2022), Vasyl Hamianin mendatangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat.
Melansir situs resmi NU, dalam kunjungan tersebut, Dubes Hamianin disambut langsung oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Pada kesempatan itu, Vasyl Hamianin juga menjelaskan kondisi terkini pascainvasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Beri Komentar Rasis soal Konflik Rusia-Ukraina, Pangeran William Dikecam Netizen hingga Tokoh Dunia
Baca juga: Harga Mi Instan, Bahan Bakar hingga Bunga Kredit Motor & Rumah Bisa Naik karena Perang Rusia-Ukraina
“Apa yang terjadi di Ukraina saat ini adalah bencana kemanusiaan,” kata Hamianin.
“Tidak ada yang bisa membenarkan perang, tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan warga sipil, tidak ada yang bisa membenarkan kejahatan terhadap kemanusiaan,” ujarnya.
Hamianin meyakini bahwa komunitas dunia harus bersatu demi menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.
Secara khusus, ia berharap agar umat Islam di Indonesia, khususnya NU, bisa turut andil dalam menyelesaikan peperangan ini.
“Itulah mengapa kami menyerukan kepada komunitas dunia, masyarakat, kepada media, kepada organisasi keagamaan, komunitas agama, untuk berdiri dan mengakhiri perang ini,” ujar Hamianin.

Respons Gus Yahya
Di sisi lain, Ketua Umum PBNU, Gus Yahya juga menerima lawatan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Ludmila Vorobieva, di kantor PBNU di Jakarta Pusat pada Selasa (8/3/2022).
Yahya bersepakat dengan Dubes Ludmila bahwa perang antara Rusia dan Ukraina harus sesegera mungkin dihentikan dengan cara yang damai dan tanpa kekerasan.
"Kami berdua sepakat bahwa penyelesaian damai harus diperjuangkan dan kekerasan harus dihentikan sesegera mungkin," ujar Yahya dikutip dari laman resmi NU, Rabu (9/3/2022).
Yahya melanjutkan, upaya ini memang tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru.
Pertimbangan matang dan pengamatan yang jeli harus ditempuh, karena persoalan perang Rusia dan Ukraina merupakan masalah yang cukup kompleks.
"Tapi jelas bahwa ada masalah-masalah kompleks yang harus diurus di sana," sebut Yahya.
Baca juga: Sejumlah Perusahaan Multinasional Kompak Mundur dari Rusia, Ada Disney, Apple, hingga Boeing
Baca juga: Rusia Tak Lagi Kerahkan Pesawat Tempur ke Ukraina, Pakar AS Bingung dengan Strategi Vladimir Putin

Dubes Ludmila disebut memberi apresiasi kepada NU yang selama ini telah banyak berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Ia juga mengemukakan bahwa Gus Yahya telah meluangkan waktu untuk berdiskusi banyak hal.
Gus Yahya menegaskan, NU selalu siap dalam membantu mencari solusi terhadap konflik-konflik yang ada demi terwujudnya perdamaian dunia.
Ia berujar bahwa pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan Dubes Rusia untuk Indonesia.
Sebelumnya, ketika menerima kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, Gus Yahya juga menyerukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera mengakhiri perang.
“Atas nama NU, saya menyeru kepada Rusia, kepada Presiden (Rusia, Vladimir) Putin, untuk menghentikan segera perang ini, gencatan senjata sekarang juga,” kata Yahya.
“Saya menyeru kepada masyarakat internasional untuk segera bangkit dan bersama-sama melakukan sesuatu untuk menghentikan krisis ini,” ujar dia.
Artikel ini telah tayang di WartaKotaLive dengan judul Ukraina Minta Bantuan NU, Gus Yahya Langsung Respon, Serukan kepada Putin untuk Hentikan Perang