Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Hendak Antre Beli Minyak Goreng di Ritel, Seorang Warga Berau Meninggal Dunia, Ini Kronologinya

Sandra (41) seorang warga Kelurahan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur meninggal dunia saat hendak antre membeli minyak goreng di ritel.

AFP/JUNI KRISWANTO
ILUSTRASI Warga antre untuk mendapatkan minyak goreng. Dalam foto: Warga mengantre untuk membeli minyak goreng yang disediakan oleh pemerintah setempat dalam operasi pasar di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/2/2022). 

TRIBUNTERNATE.COM - Ketersediaan minyak goreng di Tanah Air hingga kini masih terbatas, sehingga tak sedikit warga yang rela mengantre sejak pagi demi mendapatkan bahan pangan itu.

Kelangkaan minyak goreng tersebut juga terjadi di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Berau.

Bahkan, salah satu warga yang ikut mengantre minyak goreng kehilangan nyawanya saat berjuang untuk mendapatkan bahan pangan tersebut.

Ia adalah Sandra (41) seorang warga Kelurahan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Sandra meninggal dunia saat antre minyak goreng di salah satu ritel nasional di Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur pada Sabtu (12/3/2022), sekira pukul 07.45 Wita.

Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono melalui Kapolsek Teluk Bayur Iptu Kasiyono menjelaskan, almarhumah tinggal di Jalan Kampung Cina Gang Empat, Kelurahan Teluk Bayur, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Sebelum meninggal, korban bersama warga lainnya sedang menunggu ritel tersebut buka untuk membeli minyak goreng.

Menurut Kasiyono, sesuai penuturan suami korban, yakni Budianto, sebelum berangkat untuk antre minyak goreng, korban sempat mengeluh sakit di bagian dada.

Baca juga: Mendag Ungkap Ada Oknum Penimbun, Minyak Goreng Dijual ke Industri atau Diselundupkan ke Luar Negeri

Baca juga: Demi 2 Liter Minyak Goreng, Warga Banjarnegara Rela Tempuh Perjalanan 40 Km hingga Harus Menginap

"Dari keterangan suami, sebelumnya ada keluhan sakit di bagian dadanya," jelasnya dikutip dari TribunKaltim.co, Sabtu (12/3/2022).

Meski sedang sakit, Sandra tetap menuju ke ritel untuk mengantre dan ikut berkumpul dengan warga lain yang juga sedang mengantre. Namun tak berselang lama, Sandra jatuh pingsan.

"Dari penuturan saksi yang berada di lokasi kejadian, korban saat berada di depan ritel tersebut mengalami batuk dan tidak lama kemudian korban jatuh pingsan," jelasnya.

Mengetahui korban pingsan, keluarganya pun langsung membawa Sandra kembali ke rumahnya.

Jarak antara ritel dan rumah korban tidak terlalu jauh, sekitar 85 meter.

Namun demikian, Kasiyono menegaskan bahwa kondisi warga pada saat antre tidak sedang berdesak-desakan.

"Terkait kondisi di lokasi, sekitar pukul 07.40 Wita, memang ritel tersebut belum buka. Meski begitu, kalau dengar info, sudah pada ngumpul duluan, tapi tidak dalam kondisi desak-desakan ya," tambahnya.

ILUSTRASI Warga mengantre untuk mendaptkan minyak goreng.
ILUSTRASI Warga mengantre untuk mendaptkan minyak goreng. (Kompas.com)

Dengan menggunakan mobil ambulans Kecamatan Teluk Bayur, korban pun langsung dibawa sang suami menuju ke RSUD Abdul Rivai. Akan tetapi, belum sempat tiba di RSUD, korban sudah meninggal dunia.

"Baru sampai di Bujangga, korban sudah meninggal dunia, dan oleh suaminya dibawa pulang kembali ke rumah," ungkap Kasiyono.

Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum terhadap jenazah korban dan kini kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan oleh Polsek Teluk Bayur.

"Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di pemakaman Muslimin Kelurahan Teluk Bayur, namun masih menunggu kedatangan anak korban dari Samarinda," ujar Kasiyono.

Sementara itu, Camat Teluk Bayur, Endang Iriyani turut prihatin atas kejadian yang sangat tidak disangka.

Ia memastikan bahwa antrean minyak goreng di salah satu ritel di wilayahnya tidak begitu berdesakan.

Namun, antusias warganya dalam mencari minyak goreng memang tidak berbeda dari yang lainnya.

Endang menyebut bahwa peristiwa itu langsung diteruskan kepada Pemkab Berau, apalagi Sandra masih memiliki dua anak kecil.

"Kami turut prihatin, hingga terjadi kejadian seperti ini," ujar dia.

Baca juga: Kisah Wanita Korban Penipuan Berkedok Pre-Order Minyak Goreng: Rp95 Juta Melayang, Barang Nihil

Baca juga: Disperindag Temukan Minyak Goreng Kadaluwarsa yang Dijual dengan Harga Tinggi

Persoalan minyak goreng hingga saat ini belum mampu diselesaikan oleh pemerintah. Masyarakat masih sulit memperoleh minyak goreng di pasaran.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi mengatakan, sebenarnya stok minyak goreng yang dimiliki pemerintah cukup bahkan melimpah yang dihasilkan dari penerapan kebijakan DMO (domestic market obligation) dan DPO (domestic price obligation).

"Ini kita bicara seluruh Indonesia, 390 juta liter ini untuk seluruh Indonesia, per kemarin itu sudah 415 juta liter hanya dalam 20 hari," ujar Mendag saat melakukan kunjungan ke Pasar Kebayoran Lama, Rabu (9/3/2022).

Mendag membeberkan ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab mengapa minyak goreng langka di pasaran.

Pertama, karena kebocoran untuk industri yang kemudian dijual dengan harga tidak sesuai patokan pemerintah. Kedua, ada penyelundupan dari sejumlah oknum.

"Ini akan saya tindak keduanya menurut hukum," tegas Mendag.

Mendag mengatakan, ketersediaan minyak goreng yang banyak namun langka di pasaran karena ada beberapa oknum yang menimbun.

Hasil timbunan itu lantas dijual ke luar negeri dengan harga yang berlaku di tingkat global.

"Jadi ada yang menimbun, dijual ke industri atau ada yang menyelundup ke luar negeri, ini melawan hukum," tegas Lutfi.

"Pokoknya kita lagi mencoba, harga internasional boleh setinggi mungkin, harga nasional tetap terjangkau tetap terjangkau dan tersedia," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Meninggal saat Hendak Antre Minyak Goreng di Ritel, Sandra Sempat Mengeluh Sakit di Bagian Dada

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved