Virus Corona
Uji Klinis pada Bayi 6 Bulan hingga Balita Hasilnya Baik, Moderna Ajukan Izin Vaksin Bayi dan Balita
Kemanjuran vaksin Moderna pada bayi usia enam bulan sampai usia dua tahun adalah 43,7 persen.
TRIBUNTERNATE.COM - Perusahaan bioteknologi Moderna mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mengejar persetujuan peraturan untuk vaksin Covid-19 pada anak usia di bawah 6 tahun.
Langkah ini dilakukan oleh Moderna setelah vaksin dua dosisnya dinyatakan aman dan menghasilkan respons kekebalan yang kuat dalam uji klinis.
Secara khusus, dua dosis vaksin yang masing-masing terdiri dari 25 mikrogram, yang diberikan kepada bayi, balita dan anak-anak prasekolah menghasilkan tingkat antibodi yang sama dengan dua dosis yang diberikan untuk orang dewasa.
Diketahui, dosis vaksin Moderna yang diberikan untuk orang dewasa terdiri dari 100 mikrogram, menunjukkan akan ada tingkat perlindungan yang sama.
Anak-anak di bawah 6 tahun adalah satu-satunya kelompok usia yang belum mendapatkan akses ke vaksin Covid-19 di Amerika Serikat.
Baca juga: Masyarakat yang Belum Vaksinasi Booster Tetap Bisa Mudik Lebaran 2022, Ini Syaratnya
Baca juga: Vaksin Sinovac Hanya Mampu Cegah Penularan Covid pada Balita sebesar 38 Persen

Berdasarkan data, Moderna mengatakan akan mengajukan permintaan otorisasi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Badan Obat Eropa (EMA) dan regulator global lainnya dalam beberapa minggu mendatang.
"Hasilnya adalah kabar baik bagi orang tua dari anak-anak di bawah usia lima tahun," kata CEO Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan seperti dikutip The Straits Times.
"Kami sekarang memiliki data klinis tentang kinerja vaksin kami dari bayi berusia enam bulan hingga orang dewasa yang lebih tua."
Namun, perusahaan menemukan kemanjuran vaksin yang relatif rendah terhadap infeksi, dengan uji coba berlangsung selama gelombang Omicron.
Kemanjuran vaksin pada bayi usia enam bulan sampai usia dua tahun adalah 43,7 persen.
Sedangkan kemanjuran pada kelompok usia dua sampai lima tahun adalah 37,5 persen.
Sebagian besar kasus Covid yang terjadi pada uji klinis tersebut tergolong ringan.
Sehingga, dua dosis vaksin Moderna masih memberikan perlindungan yang sangat kuat terhadap penyakit yang parah.
Selain itu, tidak ada rawat inap atau kematian selama uji klinis berlangsung.
Moderna mengatakan, hasil ini konsisten dengan apa yang telah diamati di antara orang dewasa.
Baca juga: Pfizer Sebut Orang Perlu Vaksin Covid-19 Dosis Keempat, Memang Benar Dibutuhkan atau Bisnis Belaka?
Baca juga: Perlindungan 3 Dosis Mulai Berkurang, Pfizer Ajukan Izin untuk Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
Sementara itu, saat ini perusahaan sedang mengevaluasi dosis ketiga sebagai booster, untuk meningkatkan kemanjuran melawan infeksi Omicron.
Uji coba melibatkan 4.200 orang berusia dua hingga enam tahun dan 2.500 orang berusia enam bulan hingga dua tahun.
Untuk efek samping vaksin, umumnya ringan dan mirip seperti yang terlihat pada kelompok usia yang lebih tua.
Sementara itu, di AS, lebih dari 240.000 anak berusia 5 hingga 11 tahun telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama.
EMA dan regulator lainnya telah mengesahkan vaksin Moderna dalam kelompok usia ini.
Bulan lalu, FDA menunda pertemuan panel untuk mempertimbangkan vaksin Pfizer-BioNTech Covid untuk anak-anak di bawah lima tahun
Alasannya adalah karena diperlukan data tambahan pada dosis ketiga.
Perusahaan mengatakan mereka mengharapkan data akan siap pada bulan April mendatang.
(TribunTernate.com/Qonitah)