Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Luhut Binsar Pandjaitan: Indonesia Negara yang Paling Lambat Naikkan Harga BBM Pertamax

Luhut mengklaim, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling lambat dalam menerapkan kebijakan tersebut. 

YouTube/KompasTV
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pernyataan mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.

Kata Luhut, kenaikan harga BBM tidak hanya terjadi di Tanah Air. 

Menurutnya, negara lain bahkan sudah lebih dahulu menaikkan harga BBM.  

Luhut mengklaim, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling lambat dalam menerapkan kebijakan tersebut. 

Pernyataan tersebut disampaiakan Luhut saat kunjungannya di Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Bekasi Timur, Jawa Barat, Jumat (1/4/2022).

Petugas tengah mengisikan BBM jenis Pertamax di SPBU Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2022). PT Pertamina (Persero) diprediksi akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax mulai Jumat, (1/4/2022) ini. Kenaikan harga Pertamax disebabkan semakin tingginya harga keekonomian berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM. Saat ini, harga Pertamax yang dijual di SPBU berkisar dari harga Rp 9000 hingga Rp 9.400 per liter. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Petugas tengah mengisikan BBM jenis Pertamax di SPBU Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2022). PT Pertamina (Persero) diprediksi akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax mulai Jumat, (1/4/2022) ini.. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

"Kenaikan kemarin sudah kita putuskan rapat di Istana, hari ini kita kan sudah naik Pertamax ya pada 1 April."

"Tapi, saya ingin tekankan, seluruh dunia, kemarin paparan saya kepada Presiden, memang kita yang paling lambat menaikkan," kata Luhut, Jumat (1/4/2022), dilansir Kompas.com.

Baca juga: ICW Tagih Luhut soal Transparansi Big Data Penundaan Pemilu 2024, Singgung soal Pertanggungjawaban

Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Tegaskan Tak Ingin Jadi Presiden RI: Bukan Mimpi Saya, Biar Saja yang Lain

Baca juga: Tanggapi Polemik Rencana Hadirnya Vladimir Putin di KTT G20, Luhut: Terlalu Dini untuk Berkomentar

Diketahui, harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax naik dari sebelumnya Rp9.000 per liter menjadi Rp12.500 per liter mulai 1 April 2022.

Luhut menilai kenaikan BBM ini imbas dari Invasi Rusia ke Ukraina. 

Yang mana mengakibatkan kelangkaan minyak mentah atau crude oil dan kelangkaan minyak nabati.

"Semua negara-negara sudah menaikkan. Memang kelangkaan daripada crude oil karena perang Ukraina dengan Rusia."

"Kemudian kelangkaan juga sekarang sun flower karena tidak ekspor dan impor dari Ukraina dan sanksi itu tadi punya masalah yang membuat ini bermasalah," jelasnya. 

Lebih lanjut, Luhut juga beranggapan Indonesia beruntung karena mampu mengatasi dampak tersebut dari sisi perekonomian.

Ia juga mengatakan kenaikan harga Pertamax dilakukan lantaran asumsi harga minyak dunia dalam APBN sudah sangat jauh dengan harga minyak di lapangan.

"Kita beruntung, kita masih bisa mengatur ekonomi kita lebih baik sehingga dampaknya tidak terlalu besar, walaupun tetap kita harus naikkan (harga Pertamax), tidak punya pilihan," katanya. 

"Karena kalau tidak dinaikkan harga asumsi crude oil 63 dolar AS di APBN, sekarang ini sudah 98 atau 100 dolar AS."

"Kalau ditahan terus, jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas," jelasnya.

Baca juga: Resmi Naik! Ini Daftar Harga Pertamax per 1 April 2022 di 34 Provinsi Indonesia, Tertinggi Rp13.000

Baca juga: Amankah BBM Pertamax Digunakan untuk Motor Keluaran Lama? Ini Penjelasan Ahli

Daftar Harga Pertamax Terbaru di Seluruh Wilayah di Indonesia

Berikut ini harga terbaru bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang mulai berlaku hari ini. 

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, harga Pertamax disesuaikan harganya menjadi Rp12.500 per liter (untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor /PBBKB 5 persen), dari harga sebelumnya Rp9.000 per liter.

1. Nanggroe Aceh Darussalam: Rp 12.500

2. Sumatera Utara: Rp 12.750

3. Sumatera Barat: Rp 12.750

4. Riau: Rp 13.000

5. Kepulauan Riau: Rp 13.000

6. Kodya Batam (FTZ): Rp 13.000

7.  Jambi: Rp 12.750

8. Bengkulu: Rp 13.000

9. Sumatera Selatan: Rp 12.750

10. Bangka-Belitung: Rp 12.750

11. Lampung: Rp 12.750

12. DKI Jakarta: Rp 12.500

13. Banten: Rp 12.500

14. Jawa Barat : Rp 12.500

15.  Jawa Tengah: Rp 12.500

16. DI Yogyakarta: Rp 12.500

17. Jawa Timur: Rp 12.500

18. Kalimantan Barat: Rp 12.750

19. Kalimantan Tengah: Rp 12.750

20. Bali: Rp 12.500

21. Nusa Tenggara Barat: Rp 12.500

22. Nusa Tenggara Timur: Rp 12.500

23. Kalimantan Selatan: Rp 12.750

24. Kalimantan Timur: Rp 12.750

25. Kalimantan Utara: Rp 12.750

26. Sulawesi Utara: Rp 12.750

27. Gorontalo: Rp 12.750

28. Sulawesi Tengah: Rp 12.750

29. Sulawesi Tenggara: Rp 12.750

30. Sulawesi Selatan: Rp 12.750

31. Sulawesi Barat: Rp 12.750

32. Maluku: Rp 12.750

33. Maluku Utara: Rp 12.750

34. Papua: Rp 12.750

35. Papua Barat: Rp 12.750

(Tribunnews.com/Milani Resti/ Renald) (Kompas.com/Ade Miranti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut Sebut Indonesia Paling Lambat Naikkan Harga Pertamax Dibanding Negara Lain

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved