Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Harga dan Stok Minyak Goreng Curah di Jateng Masih Kacau, Ganjar Komitmen Kejar hingga Tuntas

Gubernur Jawa Tengah (jateng), Ganjar Pranowo mengatakan, harga dan stok minyak goreng curah di Jawa Tengah masih belum sesuai ketentuan.

Dok Humas Jateng
Gubernur Jawa Tengah (jateng), Ganjar Pranowo mengatakan, harga dan stok minyak goreng di Jawa Tengah masih belum sesuai ketentuan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Gubernur Jawa Tengah (jateng), Ganjar Pranowo mengatakan, harga dan stok minyak goreng curah di Jawa Tengah masih belum sesuai ketentuan.

Hal ini ia sampaikan setelah melakukan sidak di pasar serta sidak ke dua perusahaan minyak goreng di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Ganjar mengatakan, hingga saat ini jatah minyak goreng curah untuk Jateng belum kunjung datang.

Padahal, seharusnya, jatah minyak tersebut telah tiba 3 April 2022 lalu.

"Sampai hari ini ternyata jatah minyak goreng untuk Jateng belum juga kita terima," tulis Ganjar dalam keterangan unggahannya di instagram @ganjar_pranowo, Selasa (5/4/2022).

"Jadwal semula datang tanggal 3 April dengan jumlah 3000 ton, tapi sampai sekarang barangnya belum ada."

Dikatakan Ganjar, dua perusahaan minyak goreng yang ia datangi hari ini belum memberikan titik terang.

"Dua perusahaan yang saya sidak hari ini di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang belum juga ada kejelasan," paparnya.

Ganjar pun berkomitmen akan terus menyelesaikan permasalahan minyak goreng curah di Jateng hingga tuntas.

"Saya harap jangan ada yang main-main. Akan saya kejar terus sampai tuntas persoalan minyak goreng ini!" tegas Ganjar.

Baca juga: BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu: Pengamat Nilai Tak Jawab Persoalan Utama, KSP Beri Penjelasan

Baca juga: Daftar Harga Cabai, Tomat, Bawang dan Minyak Goreng Terkini di Ternate Jelang Ramadan 2022

Selain itu tentang stok, Ganjar juga menuturkan bahwa harga minyak goreng curah di pasar di Jateng, masih belum sesuai ketentuan.

Menurut Ganjar, harga minyak goreng curah di pasar berkisar antara Rp20.000 hingga Rp22.000.

Harga tersebut diperoleh oleh para pedagang setelah mendapatkan stok minyak goreng curah dari tangan ketiga atau keempat.

Hal ini menyebabkan, konsumen tidak bisa membeli minyak goreng curah dengan harga sesuai ketentuan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter.

"Harga minyak goreng curah di pasar Rp20.000-22.000, pedagang membeli dari seseorang tangan ke 3 atau ke empat."

"Jadi tidak ada harga migor Rp14.000 di tangan pedagang apalagi konsumen," papar Ganjar.

Terakhir, Ganjar mengatakan, besok Rabu (6/4/2022), sebanyak 2600 ton minyak goreng curah akan tiba untuk Jateng.

"Tgl 06/04 akan masuk 2600 ton dari PPI utk Jateng," pungkasnya.

BLT minyak goreng Jateng

Sementara itu, perihal bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng, Ganjar mengatakan Provinsi Jawa Tengah siap menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng kepada masyarakat.

Sesuai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah akan meyalurkan BLT minyak goreng sebesar Rp 100.000 selama tiga bulan yakni April, Mei dan Juni.

Hal ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak kenaikan harga kelapa sawit internasional.

Bantuan ini akan disalurkan kepada keluarga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan makanan gorengan.

Ganjar menjelaskan untuk pelaksanaan program BLT, data penerima sudah jelas sehingga bantuan tinggal disalurkan.

“Tugas kita bantu persiapkan. Karena sebenarnya data sudah jelas, tinggal dikirim kan itu Rp 100.000 tiga bulan ya. Tugas kami mengawasi agar bisa sesuai,” ujar Ganjar di kantornya, Senin (4/4/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: PDIP Gelar Demo Masak tanpa Minyak Goreng, Pengamat Sebut Ada 2 Makna yang Tersirat

Baca juga: Mendag: Mending Mana, Harga Murah tapi Stok Minyak Goreng Langka atau Agak Mahal tapi Stok Banyak?

Di sisi lain, Ganjar juga terus memperjuangkan agar harga minyak goreng, khususnya curah bisa berada pada level Rp 14.000 per liter.

“Kami masih bertugas dengan sangat keras mencari cara jalan keluar lain, agar suplai minyak khususnya yang usaha kecil dan mikro terus kemudian masyarakat yang tidak mampu bisa mendapat akses yang harga Rp 14.000 itu,” tegasnya.

Saat ini, Ganjar sedang memantau pasokan minyak goreng curah yang seharusnya datang sejak Minggu (3/4/2022) kemarin dan Senin (4/4/2022) hari ini.

“Hari ini mestinya yang di Jawa Tengah sudah tiba tapi saya belum dapat laporannya nanti hari ini kita mau lakukan checking persiapan itu, termasuk komoditas termasuk ketersediaan yang existing,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, masyarakat akan menerima bantuan minyak goreng.

Presiden Jokowi telah mengumumkan akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng untuk masyarakat yang terdampak pada kenaikan harga kelapa sawit internasional.

Sebanyak 20,5 juta keluarga di Indonesia akan mendapatkan Bantuan Langsung Tunai atau BLT minyak goreng.

Dana yang didapat sebesar Rp 100.000 setiap bulannya selama 3 bulan atau jika ditotal sebesar Rp 300.000.

Untuk mengeceknya, masyarakat penerima adalah yang masuk dalam daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Jumlah yang masuk kedua program tersebut mencapai 20,5 juta keluarga.

Sementara itu para Pedagang Kaki Lima (PKL) juga akan mendapatkan bantuan yang sama yakni jumlah penerima BLT minyak goreng menyasar pada 2,5 juta PKL yang berjualan gorengan.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved