Marcus Gideon Alami Tulang Tumbuh di Ankle, Dokter Jelaskan Mengapa Harus Dioperasi
Bersama dokter PBSI, Prof. dr. Nicolaas C. Budhiparama, Marcus Fernaldi Gideon memberikan penjelasan mengenai operasi ankle yang ia jalani.
TRIBUNTERNATE.COM - Salah satu pemain bulutangkis sektor ganda putra andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, telah menjalani operasi untuk menghilangkan tulang kecil yang tumbuh di ankle atau pergelangan kaki kanan dan kirinya.
Hal ini menyebabkan Marcus Fernaldi Gideon dan partnernya, Kevin Sanjaya Sukamuljo, absen di dua turnamen besar yang digelar April 2022 ini.
Dua turnamen tersebut adalah Korea Open 2022 (Korea Terbuka 2022) di Suncheon, Korea Selatan pada 5-10 April 2022 dan Badminton Asia Championships (Kejuaraan Asia 2022) yang digelar pada 26 April-1 Mei 2022 di Manila, Filipina.
Marcus Fernaldi Gideon diketahui telah menjalani operasi ankle di Portugal pada 6 April 2022 lalu.
Lalu, bagaimana kondisi terkini pemain badminton kelahiran Jakarta, 9 Maret 1991 tersebut?
Bersama dokter PBSI, Prof. dr. Nicolaas C. Budhiparama, Marcus Fernaldi Gideon memberikan penjelasan mengenai operasi ankle yang ia jalani.
Hal ini diketahui dari sebuah video pendek yang diunggah akun Twitter resmi Humas dan Media Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), @INABadminton, Sabtu (23/4/2022).

Kata dokter Nicolaas, operasi yang dijalani Marcus Gideon bernama arthroskopi, di mana dilakukan pengamatan pada sendi bagian dalam dan pembersihan tulang tumbuh.
Kini, melihat perkembangan dari hari ke hari, kondisi Marcus Gideon semakin membaik.
Kemudian, dokter Nicolaas menjelaskan alasan utama mengapa tindakan operasi ankle harus diambil.
Mulanya, dokter mengungkap bahwa sebenarnya sudah ada upaya perawatan konservatif yang dilakukan untuk menangani kasus tulang tumbuh di ankle Marcus Fernaldi Gideon.
Seperti obat-obatan, fisioterapi, kompres, dan lainnya.
Namun, mengingat rasa sakit yang dirasakan Marcus semakin menjadi dan pertimbangan harus berapa lama perawatan konservatif ini dilakukan, maka diambillah tindakan operasi.
Sebab, bagi atlet yang masih aktif, terlalu sayang jika harus conservative treatment terus menerus sedangkan kasus utamanya tidak 100 persen pulih.
Sehingga berkonsultasilah dengan rekan sejawat dokter Nicolaas, Prof Niek van Dijk, agar segera dilakukan operasi terhadap Marcus.