Mengeluh di Medsos, Seorang Pria Protes Anaknya Cuma dapat THR Rp10.000: Masih Zaman Ya?
Seorang lelaki mengeluh karena anaknya hanya mendapat sedikit THR dari tuan rumah saat Lebaran 2022.
Hingga kini, tangkapan layar yang dibagikan pengguna Twitter itu telah mengumpulkan sekitar 3.000 retweet.
Keluhan itu pun mengundang kritik dari para pengguna Twitter yang menyebut orang itu tidak tahu arti bersyukur.
Banyak warganet yang menyebut tindakan pria tersebut sangat tidak pantas.
Terlebih, masih banyak orang yang berada dalam kesulitan ekonomi karena pandemi Covid-19.
“Tidak pantas dia mengatakan itu. Padahal, daerah itu adalah pedesaan, orang tua dan penduduk desa ada yang memberi RM2 atau RM3 kepada anak-anak yang datang berkunjung."
"Mereka memberi uang THR sesuai dengan kemampuannya," tulis salah seorang warganet.
“Mau merayakan kemenangan bulan puasa atau ngajarin anak nagih pajak?" sambung warganet lain.
Tanyakan THR, Seorang Karyawan Dipecat
Seorang karyawan PT Karya Alam Selaras yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan mengaku dipecat saat mempertanyakan soal Tunjangan Hari Raya (THR).
Karyawan itu ialah Syamsul Arif Putra, ia berinisiatif untuk mempertanyakan kapan pencairan THR dilaksanakan oleh perusahaan jelang Hari Raya Idulfitri.
Alih-alih mendapat penjelasan, Syamsul malah mendapat respons tak mengenakkan dari pimpinannya, bahkan akhirnya ia dirumahkan.
Ia mengaku bahwa pemecatan tersebut hanya dilakukan secara lisan oleh pimpinan perusahaan tanpa mekanisme yang jelas.
"Pemecatan hanya secara lisan dan tanpa melalui mekanisme atau pemberian surat peringatan," terang Syamsul.
"Kontrak baik-baik, tapi di-PHK secara lisan dengan alasan yang tidak jelas," imbuhnya.

Syamsul pun lantas melaporkan hal ini kepada pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Makassar untuk mendapatkan kejelasan.