Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Hipotesa Ahli Terkait Kasus Hepatitis Akut pada Anak, Benarkah Penyakit Ini Dampak dari Long Covid?

Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman ungkap sebuah hipotesa yang ,enyebut bahwa fenomena ini merupakan bagian dari pandemi Covid-19.

Unsplash/Caleb Woods
ILUSTRASI Anak-anak yang menderita hepatitis akut. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sejumlah hipotesa terkait belasan anak Indonesia yang terjangkit hepatitis akut mulai bermunculan.

Hingga kini, para peneliti dan pakar kesehatan masih terus melakukan riset untuk mencari tahu penyebab pasti dari penyakit yang sebagian besar menginfeksi anak-anak ini.

Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa hepatitis akut memiliki keterkaitan dengan pandemi Covid-19. Benarkah demikian?

Benarkah penyakit hepatitis akut dampak Long Covid-19? Ini Hipotesa Ahli Epidemiologi

Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman menyebutkan hipotesa bahwa fenomena ini merupakan bagian dari pandemi Covid-19.

"Sebagai bentuk Long Covid-19. Atau yang bahkan tidak musti menunggu bertahun-tahun. Bahkan, satu atau dua tahun setelah pandemi ini kita sudah bisa melihat," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (13/4/2022).

Hipotesa ini muncul dengan beberapa hal. Pertama dari studi yang dilakukan di Israel.

Studi tersebut menyatakan bahwa 90 persen orang yang terkena hepatitis ini, pada satu tahun terakhir pernah terinfeksi Covid-19.

Kedua, kasus saat ini banyak menimpa usia di bawah 5 tahun. Mayoritas tertinggi pada usia 2-3 tahun yang kita tahu notabene mereka belum eligible untuk divaksinasi Covid-19.

"Kasus pada orang dewasa sedikit atau amat sangat jarang ditemukan, ini juga memperkuat hipotesa bahwa proteksi dari vaksinasi itu sebagaimana beberapa riset menunjukkan mengurangi Long Covid-19," paparnya lagi.

Baca juga: Hepatitis Akut Merebak, Kenali Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Baca juga: Kemenkes RI Umumkan 15 Anak Diduga Idap Hepatitis Akut, 5 di Antaranya Meninggal Dunia

Hal ini diperkuat dengan bantahan hipotesa Adenovirus. Bahwa sebagian besar kasus anak yang terinfeksi ini, Adenovirus tidak ditemukan di dalam darah dengan jumlah tinggi.

Pada beberapa kasus yang ditemukan Adenovirus pun juga menjadi pertanyaan. Kenapa virus yang selama ini dikenal jinak dapat menyebabkan infeksi?

Dicky menyebutkan, ada temuan yang diduga bahwa dengan adanya infeksi Covid-19, sel T yang merupakan sel pertahanan tubuh menjadi melemah atau menyebabkan disfungsi sistim imunitas.

Tak akan Jadi Pandemi

Selain itu, Dicky juga menyebutkan bahwa kecil kemungkinan fenomena ini menjadi pandemi. Sebab, terjadinya sebuah pandemi umumnya disebabkan pantogen baru.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved