Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Merasa Terik dan Gerah di Siang Hari? Ini Penjelasan BMKG Berikut Prakiraan Cuaca Hari Ini

Inilah penjelasan BMKG terkait cuaca terik, panas dan gerah di sebagian wilayah Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini.

todayheadline.co
ILUSTRASI suhu udara tinggi akibat gelombang panas. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebagian masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia akhir-akhir ini mengeluhkan kondisi cuaca yang sangat panas. Bahkan, tak hanya di siang hari tetapi juga di malam hari.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di pekan awal bulan Mei suhu maksimum harian rata-rata mencapai lebih dari 33 derajat celcius di wilayah Indonesia bagian selatan.

Apabila dibandingkan dengan suhu maksimum bulan Mei selama lima tahun terakhir, yakni sepanjang tahun 2017-2021, suhu maksimum di pekan awal bulan Mei 2022 lebih tinggi sekitar 0,5 hingga 1 derajat celcius.

Akan tetapi, ada pula wilayah Indonesia yang suhu maksimumnya lebih rendah dari suhu rata-rata lima tahun terakhir, yakni di pesisir barat Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi Utara.

Dengan demikian, cuaca yang terik di siang hari dan terasa gerah di malam hari yang terjadi beberapa hari ini merupakan kombinasi dari perubahan suhu, kelembaban, dan angin.

Berikut laporan selengkapnya dari BMKG.

Transisi dari Musim Hujan ke Musim Kemarau

Saat ini, wilayah Indonesia sedang berada dalam masa transisi musim dari musim hujan menuju kemarau.

Konsekuensinya adalah jumlah uap di atmosfer masih relatif banyak, meskipun tidak sebanyak ketika musim hujan dan suhu udara mulai meningkat saat siang hari.

Jumlah uap air ini menentukan seberapa panas yang terasa oleh kulit kita.

Meski demikian, ada sedikit perbedaan, yaitu ada suhu aktual yang terukur oleh termometer dan ada suhu "terasa" yang merupakan kombinasi dari tingkat kelembaban di atmosfer dan suhu aktual.

Beberapa penelitian juga mengatakan, suhu "terasa" ini juga dipengaruhi oleh kecepatan angin.

Suhu "terasa" ini biasa dinyatakan dalam Heat Indeks jika menggunakan variabel angin dalam pengukurannya.

Baca juga: Kabar Gelombang Panas di Indonesia Dipastikan HOAKS, Ini Penjelasan BMKG tentang Penyebab Suhu Panas

Baca juga: Meski Suhu Global hanya Naik 0,5 Derajat Celsius, Ini Dampaknya pada Kehidupan

Keterkaitan kelembaban dan rasa panas yang terasa di kulit kita dapat diamati pada contoh yang saat ini terjadi.

Seseorang mungkin melihat suhu di termometer hari ini sama dengan kemarin, namun mengapa hari ini terasa lebih panas.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved