Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ngabalin Ajak Evaluasi Diri dan Hadapi Kasus UAS Ditolak Masuk Singapura dengan Kepala Dingin

Ngabalin pun mengajak masyarakat untuk tidak bereaksi secara berlebihan.

Tribunnews.com
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengajak masyarakat Indonesia untuk mengevaluasi diri dan menghadapi kejadian Ustaz Abdul Somad (UAS) ditolak masuk ke Singapura dengan kepala dingin. 

Menurut Rektor Unjani ini, sebuah negara memiliki kedaulatan untuk melarang warga negara asing (WNA) memasuki wilayahnya.

Selain itu, kata dia, negara juga tidak perlu menjelaskan alasan mengapa menolak seseorang memasuki wilayahnya.

Oleh karena itu, Prof Hikmahantono menilai, tindakan Singapura yang menjelaskan alasan negaranya menolak UAS memasuki merupakan reaksi amarah dari Singapura.

"Semua negara memiliki dasar-dasar untuk melarang WNA masuk ke negaranya. Masalah boleh atau tidak itu adalah kedaulatan suatu negara."

"Negara tidak perlu memberikan alasan mengapa ditolak," terang Prof Hikmahantono dalam wawancaranya yang disiarkan di kanal Youtube tvOneNews, Rabu (18/5/2021).

Baca juga: BKM Harap Ustad Abdul Somad Bisa Ibadah dan Ceramah di Masjid Al-Munawwar Ternate

Baca juga: Terungkap Alasan Singapura Tolak Ustaz Abdul Somad: Dia Membuat Komentar yang Rendahkan Agama Lain

Prof Hikmahantono menduga Singapura merasa ditekan karena diberi nota diplomatik untuk menjelaskan alasan negaranya menolak UAS, sehingga menyebabkan Singapura marah.

"Kenapa Kementerian Dalam Negeri Singapura menjelaskan alasan? Ternyata duta besar kita di Singapura membuat nota untuk mendapatkan informasi."

"Mungkin atas desakan seperti itu singapura marah."

"Ini kok saya diteken-teken, yaudah sekalian aja kita kasih tau" ujar Prof Hikmahantono menjelaskan dugaannya.

Menurutnya, penjelasan Singapura tersebut juga berlebihan.

Hal ini karena, menurutnya, dapat memperpanjang masalah.

"Tapi dikasih taunya itu kalau menurut saya juga berlebihan."

"Ini menurut saya akan memperpanjang masalah."

Alasannya, menurut Prof Hikmahantono, pengikut UAS akan merasa tidak terima dengan alasan itu dan akan menekan pemerintah Indonesia bertindak melakukan sesuatu.

"Karena saya yakin pengikut dari UAS tidak akan bisa terima dan akan menekan pemerintah Indonesia," terangnya.

Video selengkapnya.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved