Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Hapus WFH dari Kantor Tesla, Elon Musk Ancam Karyawannya: Kembali ke Kantor Atau Mengundurkan Diri!

Elon Musk minta karyawannya kembali bekerja di kantor, jika tidak mau, maka karyawan tersebut dianggap mengundurkan diri dari Tesla.

ANGELA WEISS/AFP
CEO Tesla, Elon Musk dalam acara Met Gala 2022 di Metropolitan Museum of Art pada 2 Mei 2022, di New York. 

TRIBUNTERNATE.COM - CEO Tesla, Elon Musk meminta seluruh karyawannya untuk kembali bekerja di kantor.

Permintaan tersebut juga disertai dengan ultimatum tegas dari Musk.

Ultimatum Elon Musk itu adalah, jika para karyawan tidak mau bekerja di kantor, maka mereka telah dianggap mengundurkan diri dari Tesla.

"Semua orang di Tesla diharuskan menghabiskan minimal 40 jam di kantor per minggu," tulis Elon Musk di sebuah email, dikutip dari The Straits Times, Kamis (2/6/2022).

"Jika Anda tidak hadir (di kantor), kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri," imbuhnya.

"Semakin senior Anda, semakin terlihat kehadiran Anda. Itulah mengapa saya sering tinggal di kantor, sehingga mereka yang berada di sana dapat melihat saya bekerja bersama mereka."

"Jika saya tidak melakukan itu, Tesla sudah bankrut sejak lama," lanjutnya lagi.

Dikutip The Straits Times dari Reuters, dua sumber tepercaya sudah mengonfirmasi keaslian email dari Elon Musk yang dikirimnya untuk para karyawan Tesla itu.

Diketahui, setelah kabar ini beredar, Tesla tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar di publik dari media.

"Tentu saja ada perusahaan yang tidak memerlukan ini, tetapi kapan terakhir kali mereka mengirimkan produk baru yang hebat? Sudah lama," tulis Elon Musk dalam emailnya.

"Tesla telah, dan akan menciptakan, dan benar-benar memproduksi produk yang paling menarik dan bermakna dari perusahaan mana pun di Bumi. Ini tidak akan terjadi hanya dengan lewat telepon," imbuhnya.

Baca juga: Wall Street Turun, Harta Kekayaan Elon Musk Sebesar Rp270 Triliun Hilang dalam Sehari

Baca juga: Saham Tesla Anjlok, Elon Musk Kehilangan Rp717,4 Triliun dalam Dua Hari

Salah satu pengikut Elon Musk di Twitter kemudian memposting email lain yang tampaknya dikirim Musk kepada para eksekutif.

Dalam email tersebut, Musk meminta mereka untuk bekerja di kantor setidaknya 40 jam per minggu atau "pergi dari Tesla."

Menanggapi tweet ini, Musk pun mengatakan bahwa karyawan yang tidak patuh harus "berpura-pura bekerja di tempat lain".

Mengetahui sang CEO mengatakan hal itu, sejumlah pekerja Tesla pun menyatakan ketidaksenangan mereka dalam postingan di aplikasi anonim Blind.

Elon Musk dengan mobil listrik Tesla.
Elon Musk dengan mobil listrik Tesla. (carbuzz.com)

"Jika ada eksodus massal, bagaimana Tesla akan menyelesaikan proyek? Saya pikir, investor tidak akan senang dengan itu," tulis seorang karyawan Tesla.

"Menunggu dia mundur dengan sangat cepat," tulis pekerja lain.

Sebuah kelompok advokasi pekerja yang berbasis di California, AS ikut menyerang rencana Elon Musk yang meminta karyawannya kembali ke kantor.

"Pengusaha termasuk pemerintah negara bagian menemukan bahwa mewajibkan semua karyawan bekerja di kantor adalah resep untuk wabah," kata Stephen Knight, Direktur Eksekutif di Worksafe, dalam sebuah pernyataan email yang dikirim untuk Reuters.

"Sayangnya pengabaian Tesla terhadap keselamatan pekerja didokumentasikan dengan baik, termasuk pelanggaran mereka terhadap departemen kesehatan masyarakat daerah pada awal pandemi," imbuhnya.

Pada Mei 2020, Elon Musk membuka kembali pabrik Tesla di Fremont, California, menentang tindakan lockdown Alameda County untuk mencegah penyebaran virus corona.

Setelah tindakan itu, menurut data daerah yang diperoleh oleh situs informasi hukum Plainsite, Tesla melaporkan 440 kasus Covid-19 di pabriknya sejak Mei hingga Desember 2020.

Baca juga: Profil Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia: Pendidikan, Karier hingga Kisah Asmara

Baca juga: Elon Musk Beri Nama Anaknya X A-12 Musk, Begini Cara Membacanya

Menurut sumber yang sama, di tahun 2021 perusahaan roket Elon Musk, SpaceX, juga melaporkan adanya 132 kasus Covid-19 di kantor pusatnya yang ada di kota Hawthorne, Los Angeles.

Sebelumnya, Elon Musk meremehkan risiko virus corona dengan mengatakan "kepanikan virus corona itu bodoh" dan anak-anak "pada dasarnya kebal" terhadap virus corona. Namun, Musk kemudian terkonfirmasi Covid-19 sebanyak dua kali.

Pada Mei lalu, Musk mengatakan bahwa "orang-orang Amerika berusaha untuk tidak pergi bekerja sama sekali", sedangkan pekerja China "bahkan tidak akan meninggalkan jenis barang pabrik".

"Mereka akan membakar minyak pukul 3 pagi," kata Musk dalam sebuah konferensi.

Diketahui, pabrik Tesla di Shanghai telah bekerja keras untuk meningkatkan produksi setelah lockdown pusat ekonomi China yang memaksa pabrik ditutup selama 22 hari.

Meski sejumlah perusahaan besar telah menganut kebijakan work from home secara permanen, perusahaan lain termasuk Google Alphabet bersikeras bahwa pilihan terbaik adalah membawa para pekerja kembali ke kantor untuk interaksi langsung.

Alphabet mengharuskan karyawan berada di kantor setidaknya tiga hari seminggu mulai awal April, namun banyak juga karyawan yang sudah mendapatkan persetujuan untuk bekerja sepenuhnya dari jarak jauh.

Sementara itu, CEO Twitter, Parag Agrawal mencuit pada Maret 2022 bahwa kantor Twitter akan dibuka kembali, tetapi karyawan masih bisa bekerja dari rumah jika mereka mau.

(TribunTernate.com/Ron)(The Straits Times)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved