Muhibah Jalur Rempah
Jelajah Jalur Rempah di Maluku Utara, Sultan Tidore: Sebuah Sejarah yang Harus Dipelihara
Setelah menyudahi sejumlah rangkaian acara di Kota Ternate, para Laskar Rempah mengalihkan penjelajahannya ke Kota Tidore Kepulauan.
Penulis: Randi Basri | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM - Setelah menyudahi sejumlah rangkaian kegiatan jalur rempah di Kota Ternate.
Para kontingen Laskar Rempah, akhirnya tiba di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Menggunakan kapal KRI Dewa Ruci milik TNI AL, saat tiba di Pelabuhan Trikora Tidore, Rabu (15/6/2022).
Setiba di pelabuhan, mereka disambut dengan sejumlah prosesi adat.
Baca juga: Sudah Dimulai, Bawaslu Ternate Siap Awasi Tahapan Pemilu 2024
Mulai dari adat Dowaro, Hogo Jakoseruko, tarian Kapita Uto Salawaku.
Adat Joko Hale dari perangkat adat Kesultanan Tidore, dan pengalungan Kain Tenun Kota Dino.
Dalam prosesi ini dipimpin Wali Kota Tidore Kepulauan, Capt H Ali Ibrahim.
Dengan memberikan menyamatkan kepada Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid.
Dan Kapten Kapal KRI Dewa Ruci, Mayor Laut (P) Sugeng Harianto.
Hal yang sama juga, pada Laskar Rempah diberikan pengenalan prosesi adat di Kesultanan Tidore.
Ini disampaikan langsung Sultan Tidore Kepulauan, Husain Alting Sjah.
Di mana menurutnya, kunjungan Dirjen Kemendikbud Ristek bagi warga Maluku Utara khususnya di Tidore Kepulauan, sangat disambut baik.
Sebab dari kunjungan ini, sudah membawa misi untuk selalu memelihara jalur rempah.
Dan ini sangatlah penting, untuk merawat tradisi serta masa lalu.
"Ini saya menilai sangat perlu, kenapa? Kita hidup dalam tiga dimensi dan itu kembali ke masa lalu, "katanya.
Sebab itu, dengan kesinambungan ini, para generasi muda harus bisa tahu.
Bagaimana asal usul sejarah, agar bisa memperkenalkan ke seluruh dunia.
Bagaimana pentingnya jalur rempah ini, untuk memperkenalkan kepada seluruh dunia.
Apalagi yang kita tahu, Maluku Utara memiliki sejarah yang sangat banyak.
Baca juga: Sandiaga Uno Berhalangan Hadir, FTJ 2022 Ditunda
Tentu dengan kegiatan ini, Kesultanan menilai sangat penting agar para generasi muda bisa tahu jalur rempah untuk selalu dijaga.
"Saya rasa ini sangat penting, karena generasi yang akan datang."
"Akan tetap hidup, agar mengenalkan jalur rempah kita di Maluku Utara, " pungkasnya. (*)