Idul Adha 2022
Fakta Ormas Rampas 16 Sapi Bantuan Kementan RI di Sumedang: Peternak Dipaksa Tandatangan Pernyataan
Beberapa hari setelah bantuan turun, anggota ormas dari Barisan Olot Masyarakat Adat (BOMA) mendatangi Jojo dan rekannya dan mulai merebut 16 sapi.
Bahkan, si oknum ormas mendatangi para peternak sebanyak tiga kali.
Pertama, BOMA perwakilan Sumedang, kedua BOMA Jawa Barat, dan ketiga BOMA Pimpinan Pusat.
Padahal, menurut Jojo, ia dan rekan-rekan di kelompok peternak Maju Jaya 2 lah yang berhak mendapat bantuan sapi tersebut.
Sebab, mereka memiliki bukti legal sebagai penerima bantuan sapi ternak.
"Kami yang legal, kami yang berhak menerimanya, kami yang ditunjuk kementerian sebagai peternak yang cocok, malah sapi kami dirampas," katanya.
Baca juga: Pengakuan Penembak Shinzo Abe: Ibunya Bangkrut karena Kelompok Agama Sang Mantan PM Jepang
Baca juga: Viral Rumah Rp500 Juta Dirobohkan: Pemilik Tak Sudi Rumah Ditempati Mantan Istri, Kini Tak Terbebani
Baca juga: Tak Pernah Niat Memisahkan, Nathalie Holscher Ungkap Sule Tak Pernah Jenguk Anak Mereka
Baca juga: Charly Van Houten Kecelakaan di Cipularang: Bersyukur Dirinya Selamat, Penyebab Truk Rem Mendadak
Dipaksa membuat surat pernyataan tak mampu urus sapi
Jojo mengatakan, modus yang dilakukan oknum ormas untuk merampas sapi-sapi peternak dengan membuat surat pernyataan.
Jojo ditekan untuk menandatangani surat yang menyebut pihaknya tidak mampu mengurus sapi.
Sehingga, sapi-sapi diserahkan ke pihak ormas.
"Kami ditekan, di-press, ditungggui hingga tengah malam. Akhirnya sapi mereka angkut," urai Jojo.
Jojo juga menyebut, oknum ormas mencatut nama Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman.
Kini peternak hanya disisakan 4 ekor sapi untuk dikelola 13 anggota kelompok.
Penjelasan pihak Dinas Peternakan
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman membantah dirinya terlibat dalam proses perampasan sapi.
Nandang juga angkat tangan terkait masalah yang dialami kelompok peternak Maju Jaya 2.