Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Bagus Kahfi Ungkap Perjalanannya dari Main Sepak Bola di Kampung hingga Berlaga di Eropa

Belum lama ini, Bagus Kahfi membagikan kisahnya berkecimpung di dunia sepakbola hingga akhirnya dilirik oleh klub di Eropa.

Instagram/baguskahfii
Pemain sepakbola Indonesia, Bagus Kahfi - Belum lama ini, Bagus Kahfi membagikan kisahnya berkecimpung di dunia sepakbola hingga akhirnya dilirik oleh klub di Eropa. 

Sebelum menginjakkan kaki di Eropa sebagai pesepak bola, Bagus Kahfi memang sudah gemar bermain sepak bola bersama saudara kembarnya, Bagas Kaffa.

Sebab, ia dan Bagas kerap melihat banyak temannya yang bermain sepak bola di Magelang.

Bahkan, menurut Bagus, sang ayah Yuni Puji Istiono yang penggemar otomotif tidak pernah mendukung dirinya bermain sepak bola saat masih usia belia. 

"Bapak saya lebih suka otomotif, sejak TK saya dan Bagas selalu diperkenalkan dengan motocross," ujar Bagus ketika menjadi bintang tamu di acara Vincent Rompies dan Desta Mahendra.

Bagus Kahfi gg
Pemain Timnas Indonesia U-23, Bagus Kahfi

Bagas dan Bagus akhirnya memilih untuk ikut sekolah sepak bola bersama teman-temannya di kampung halamannya.  

"Main bola di kampung dan ikut teman yang belajar sepak bola di SSB, lalu saya ikut SSB. Saya tidak dilarang oleh ayah saya dan dia membebaskan saja, ayah saya tak pernah berbicara sepak bola bahkan tidak pernah antar saya dan Bagas untuk belajar sepak bola, Kami hanya ditemani oleh Mas Gusnu, tetangga saya," ujar Bagus.

Bagus dan Bagas pertama kali masuk SSB Naga Paksa kemudian pindah ke SSB Putra Harapan.

"Saya lama di Putra Harapan karena sering menjadi pemain cabutan di pertandingan tarkam. Saya dulu tarkam terus dan dapat uang Rp 75.000 dari hasil pertandingan tarkam," ujarnya.

Setelah mengetahui bakat kedua anaknya adalah bermain sepak bola akhirnya sang ayah mendukungnya dengan menjual motocross mini anaknya untuk digunakan membeli sepatu bola.

"Bapak saya akhirnya mensuport saya untuk main bola ketika melihat kami main di final sebuah turnamen dan kami menang," ujar Bagus.

Lebih lanjut, Bagus mengatakan semasa kecil dia bermain bola untuk kesenangan saja.

Namun, ketika beranjak ke jenjang SMP sang ayah meminta agar Bagus dan Bagas fokus terhadap pilihannya sepak bola atau akademis.

Bagus dan Bagas akhirnya memilih untuk mendalami sepak bola.

Sang ayah tidak banyak berkomentar tentang sepak bola yang dipilih kedua putranya tapi tetap mensupport.

Saat juara piala AFF U-16 2018, sang ayah juga diam-diam datang bersama warga satu kampungnya menggunakan bus untuk menyaksikan mereka bertanding di Delta Sidorajo.

Halaman
1234
Sumber: Tribun depok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved