Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kasus Anak di Bekasi Dirantai Orangtuanya karena Suka Habiskan Makanan, Sebut Ayah Suka Nonjok

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap orangtua R.

Instagram
R (15), bocah lelaki di Bekasi, Jawa Barat yang kabur dari rumah dengan kondisi kaki dirantai dan tubuh kering. Videonya viral di media sosial. 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang bocah di Bekasi, Jawa Barat berinisial R (15) tengah menjadi sorotan lantaran diikat dan dirantai oleh orangtuanya.

Kondisi R sempat terekam kamera warga dan videonya beredar di media sosial.

Dalam video, R sedang kabur dari rumah, kondisinya terlihat begitu memprihatinkan, tubuhnya kurus kering.

Video ini pun mendapat beragam komentar warganet yang mengecam kedua orangtua R.

Akibat perlakuan tak wajar terhadap anaknya, orangtua R pun harus berhadapan dengan pihak kepolisian.

Sementara itu, R juga diajak untuk menjalani pemeriksaan dan visum guna menyelidiki adanya dugaan kekerasan yang dialaminya.

Berikut sejumlah fakta mengenai kasus ini seperti dirangkum Tribunnews.com, Jumat (22/7/2022):

1. Berawal dari video viral

Munculnya kasus ini berawal dari video yang beredar.

Dalam video itu memperlihatkan bocah tersebut dipasung dengan kaki diikat rantai yang diduga dilakukan orangtuanya.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan, peristiwa itu pertama kali dilaporkan pada Selasa (19/7/2022).

"Info masyarakat sudah ditindaklanjuti oleh lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, serta RT/RW setempat dengan menjumpai orangtuanya," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Viral Anggota TNI Ribut-ribut dengan Sopir Angkot di Sukabumi, Bermula dari Serempetan di Jalan

Baca juga: Viral Rumah Rp500 Juta Dirobohkan: Pemilik Tak Sudi Rumah Ditempati Mantan Istri, Kini Tak Terbebani

Baca juga: Viral Kakek-kakek di Banten Mengaku sebagai Dewa Matahari, Polisi Sebut Kesesatan Berpikir

2. Dibawa ke Rumah Panti

Setelah videonya beredar, polisi dan stakeholders terkait bersepakat untuk membawa R ke panti asuhan pada Kamis (21/7/2022) karena harus menjalani perawatan kesehatan.

Menurut Hengki, saat ini pihaknya masih mendalami motif dari orangtua terkait pemasangan rantai di kaki bocah laki-laki tersebut.

Polisi kini tengah memeriksa PS yang merupakan ayah kandung.

Dan AR selaku ibu tirinya juga tengah diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota.

"Ada barang bukti yang diamankan seperti rantai dan sebagainya, untuk mengetahui motif dan sebagainya akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu," ucap Hengki.

3. Pekerjaan Orang Tua R

Polisi mengatakan ayah korban bekerja sebagai seorang sopir.

Sementara, ibu tiri korban merupakan seorang guru untuk anak-anak autis di kawasan Pondok Gede.

Hengki menuturkan pihaknya juga akan melakukan visum terhadap R untuk mengetahui sudah berapa lama dirinya dipasung atau dirantai kakinya.

"Ya kita masih melakukan pendalaman (soal dugaan penelantaran anak), kalau lihat dari gizi dan sebagainya, lahap sekali makannya ya kita lihat, mungkin kurang kepedulian dari orang tua, rasa kasih sayang berkurang dengan alasan berbagai suaminya kerja jadi driver, istrinya kerja, kalau melihat dari itu kita dalami," tutur Hengki.

Baca juga: Kasus Meme Stupa Borobudur Mirip Jokowi, Roy Suryo Ditetapkan Jadi Tersangka tapi Belum Ditahan

Baca juga: Bocah SD di Tasikmalaya Depresi hingga Meninggal Usai Dipaksa Setubuhi Kucing, Ini Fakta-faktanya

4. Alasan Anak Dirantai

Bocah yang dirantai itu berinisial R (15), ia diduga suka menghabiskan makanan, sehingga orangtuanya tega mengikat bocah laki-laki tersebut menggunakan rantai.

Keterangan ini disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Bekasi Raya Frans Sondang Sitorus saat dijumpai di Polres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/7/2022).

"Tadi saya sempat ngobrol dengan orangtua katanya mereka bilang, anak ini sering menghabiskan makanan, itu yang pertama," kata Frans.

"Karena jatah orangtua diambil begitu, bahkan tadi ada laporan takutnya mengambil makanan tetangga jadi mereka (orangtua) mengikat," tambahnya.

Namun, keterangan ini menurut Frans tidak mendasar.

Terlebih pengakuan ibunya yang menyebut R sendiri yang minta diikat.

"Ini sebenarnya jawaban yang tidak mungkin, mereka bahkan ibunya yang mengatakan bahwa anak ini yang diminta diikat sendiri, ya kan nggak mungkin anak minta dirantai," jelas dia.

Menurut Frans, alasan yang diutarakan orangtua R hanya pembelaan mereka saja.

Proses penyelidikan pihak kepolisian masih dilakukan untuk membuktikan kasus ini.

"Kami komitmen fokus kepada kebaikan anak. Jadi jika orangtua melakukan pelanggaran, melakukan kekerasan terhadap anak jelas dalam undang-undang harus di hukum," tegasnya.

5. Dugaan Kekerasan Fisik dari Orang Tua

Ada indikasi kekerasan fisik terdahap bocah laki-laki yang diikat rantai di Bekasi.

Hal ini terungkap saat korban berbincang dengan Kapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/7/2022).

Polres Metro Bekasi Kota telah membawa R (15), bocah diikat rantai oleh orangtuanya di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi.

R sebelumnya sempat mendapatkan perawatan medis dan visum di RSUD Kota Bekasi.

Pihak kepolisian selanjutnya mengajak bocah laki-laki itu ke Mapolres Bekasi Kota Jalan Pangeran Jayakarta.

Di sana, R didampingi sejumlah pihak dari KPAD, Dinas Perlindungan Anak, Dinas Sosial, Lembaga Perlindungan Anak Kota Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hengki sempat berbincang dengan R seusai mengajaknya makan.

Saat berbincang dengan Kapolres, R menilai polisi telah bersikap baik kepadanya, tidak seperti sang bapak yang kerap memukul.

"Bapak (kapolres) tidak seperti ayahnya suka nonjok," kata R sambil diterjemahkan seorang wanita yang mendampinginya.

6. Orang Tua Diselidiki

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap orangtua R.

"P dan A selaku orangtua sedang dilakukan pemeriksaan oleh Satreskrim, barang bukti rantai tali terkait motif akan diperiksa lebih lanjut," kata Hengki.

Hengki memastikan, P dan A kini sudah berada di Mapolres Bekasi Kota.

Status keduanya masih sebagai saksi dalam dugaan kekerasan terhadap anak.

"Belum tahu kita, apakah jadi tersangka atau engga kan masih didalami, dibuktikan dulu, kita buktikan dulu dengan visum," ujarnya.

Ayah R bekerja sebagai pengemudi, sedangkan ibunya bekerja sebagai guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Pondok Gede, Kota Bekasi.

Di rumah Jatikramat, R tinggal dengan kedua orangtuanya serta nenek yang usianya sudah sepuh.

Kondisi fisik R memang terlihat kurus, polisi mendalami dugaan penelantaran yang dilakukan orangtua.

"Kurus fisikinya, terus dia juga lapar terus. Karena mungkin saya tidak tau mungkin ga dikasih makan berhari-hari," terang Hengki.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pintarnya Bocah yang Disiksa dan Dirantai Orangtua di Bekasi, Terkuak Kebiasaan Korban saat Makan

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Nasib Merana Bocah 15 Tahun Kakinya Diikat Rantai Gegara Suka Makan, Sosok Ini Langsung Diinterogasi

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 6 Fakta Orang Tua di Bekasi Ikat dan Rantai Anaknya Gara-gara Gemar Menghabiskan Makanan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved