Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa Bumi Hari Ini

Info BMKG: Gempa Bumi Magnitudo 5.5 Guncang Larantuka, NTT Sabtu, 23 Juli 2022 Siang

BMKG mencatat adanya gempa bumi magnitudo 5.5 yang terjadi di wilayah Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (23/7/2022) siang.

Pixabay.com
Ilustrasi gempa bumi - BMKG mencatat adanya gempa bumi magnitudo 5.5 yang terjadi di wilayah Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (23/7/2022) siang. 

TRIBUNTERNATE.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa bumi yang terjadi di wilayah Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (23/7/2022) siang.

Gempa bumi ini terjadi pada pukul 13:09:17 WIB atau 14:09:17 WITA dengan magnitudo 5.5.

Pusat gempa berada di laut, 94 kilometer sebelah barat laut Larantuka, dengan titik koordinat 7.65 Lintang Selatan (LS) dan 122.43 Bujur Timur (BT).

Hiposenter gempa berada di kedalaman 10 kilometer (sebelumnya tercatat 17 kilometer).

Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

BMKG menginformasikan gempa bumi ini dirasakan dengan skala MMI yang berbeda di beberapa wilayah, seperti MMI II-III di Ende dan Maumere, lalu MMI III di Larantuka, Lewoleba, dan Adonara.

Selain itu, BMKG meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap adanya kemungkinan gempa bumi susulan.

Baca juga: Aktor asal Taiwan, Jimmy Lin, Mengalami Kecelakaan Saat Kendarai Tesla Bersama Putranya

Baca juga: Penumpang KM Imelda 03 Kesal, Lantaran Tak Kunjung Berlayar ke Halmahera Selatan

Baca juga: 7 Fakta Unik Film The Gray Man yang Tayang di Netflix, Dibintangi Ryan Gosling dan Chris Evans

Baca juga: Roy Suryo Jadi Tersangka Penistaan Agama: Tak Ditahan karena Sakit, 2 Komunitas Budha Beri Apresiasi

Dalam kejadian gempa bumi, ada Skala MMI, apa yang dimaksud Skala MMI itu?

Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak, kerusakan ringan.

Baca juga: Sesar Lembang di Jawa Barat Masih Aktif, Daryono BMKG: Tak Seorang pun Tahu Kapan Gempa Kuat Terjadi

Baca juga: Erupsi di Tangkuban Parahu akankah Memicu Aktivitas Sesar Lembang? Ini Kata BMKG

Baca juga: Tiga Dentuman Terjadi dalam Satu Pekan di Akhir Januari 2021, termasuk Meteorit Jatuh di Lampung

Baca juga: BMKG Sebut Gempa Bumi di Sulbar Berbeda dengan Gempa di Palu, Sulteng, Ini Penjelasannya

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama seklai, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, gelombang pada permukaan tanah. Pemandangan gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(TribunTernate.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved